Diingatkan agar Gelas Ngopi-nya Dicuci, Pemuda di Kuningan Ini Ngamuk dan Lempar Ayahnya dengan Batu

Bripka Rudianto mengatakan, bentrok yang melibatkan anak dengan ayah kandung di Desa Cihideung Hilir, ini picu dari kekesalan sang anak pada orangtua

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Ravianto
Dok Humas Polres Kuningan
Anak (kuning) di Kuningan yang lempar ayahnya dengan batu gara-gara ditegur kalau selesai ngopi, gelas dan peralatan lain dicuci lagi. Petugas Polsek Cidahu mendamaikan ayah dan anak tersebut. 

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Petugas kepolisian sektor Cidahu berhasil melerai sekaligus mendamaikan warga lantaran terlibat bentrok di Desa Cihideung Hilir, Kecamatan Cidahu, Kuningan, Jawa Barat.

Kedua warga yang terlibat pertengkaran itu masih memiliki ikatan batin kuat, yakni antara anak dengan ayah kandungnya sendiri.

"Alhamdulillah, setelah ada laporan tentang ketidakharmonisan di keluarga antar anak dengan ayah cekcok, sekarang sudah harmonis hingga keluarga itu pun rukun seperti pada biasanya," ujar Bhabinkamtibmas Bripka Rudianto, mewakili Kapolres AKBP Dhany Aryanda saat memberikan keterangannya kepada wartawan, Rabu (3/8/2022).

Bripka Rudianto mengatakan, bentrok yang melibatkan anak dengan ayah kandung di Desa Cihideung Hilir, ini picu dari kekesalan sang anak pada orang tua.

Sang anak ternyata diingatkan orangtua bahwa setelah ngopi, gelas dan peralatan lain harus dibersihkan lagi.

"Kejadian cekcok, itu akibat kekesalan anak pada ayah. Ceritanya begini, si anak itu suka ngopi dan setelah ngopi, ayahnya Itu sering menegur bahwa, kalau sudah ngopi itu gelas cuci kembali. Nah, si anak malah kesal dan terjadi cekcok begitu," ujarnya.

Keprihatinan terjadi saat berlangsungnya bentrok, kata Rudianto mengungkap, sosok ayah itu menjadi sasaran kekerasan sebanyak tiga kali.

"Oh, saat bentrok berlangsung. Si anak ini emang melakukan pelemparan batu sebanyak tiga kali, tapi tidak menimbulkan luka berat. Bersamaan aksi tadi, kami bareng tokoh masyarakat datang dan melakukan peleraian hingga anak dan ayah ini rukun," katanya.

Kerukunan terjalin antar anak dengan ayah, kata Rudianto menambahkan, bahwa kondisi anak mengaku bersalah dan taubat seraya bersumpah tidak akan melakukan perbuatan tersebut lagi.

"Dalam ampunan yang dilakukan sang anak, orang tua ini menerima dan si anak itu berjanji tidak akan melakukan perbuatan melawan orang tua lagi. Pernyataan jelas di atas materi hingga di saksikan tokoh masyarakat dan perangkat desa," katanya. (Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved