Pengamen Tajir di Probolinggo yang Sawer Biduan Dangdut Ternyata Berpenghasilan Setengah Juta Sehari

Kehidupan Al, kakek pengamen dan pengemis terkuak. Dia merupakan pengamen di lampu merah Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Editor: Giri
Dok. Satpol PP Kabupaten Probolinggo
AI, pengemis di Probolinggo, Jawa Timur, saat diamankan Satpol PP Kabupaten Probolinggo. Dia mengaku berpenghasilan hingga Rp 500 ribu sehari. 

TRIBUNJABAR.ID, PROBOLINGGO – Kehidupan Al, kakek pengamen dan pengemis terkuak. Dia merupakan pengamen di lampu merah Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Penghasilannya setiap hari adalah Rp 400 ribu hingga setengah juta rupiah. Dia pun makan sate setiap hari.

Sebelumnya, videonya sedang menyawer biduan dangdut viral.

Berpenghasilan besar, total uang Rp 60 juta milik AI yang didapat dari hasil mengemis dipinjamkan kepada tetangganya.

Uang yang dipinjamkan ke tetangganya itu, juga beredar di media sosial.

Al dan petugas Satpol PP Kabupaten Probolinggo menunjukkan catatan utang tetangganya.

Pejabat Fungsional Ahli Muda Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Budi Utomo, menyebut, berdasarkan pengaduan masyarakat, Al suka meminta-minta dengan kesan memaksa, bahkan sering ngotot.

Baca juga: Deretan Kontroversi Revi Mariska, Kini Ngaku Jadi Pengamen, Pernah Sentil Lesti hingga Luna Maya

“Tidak elok kalau memang benar uang dari hasil ngamen dibuat untuk menyawer. Dari pengaduan masyarakat, dia suka menggedor pintu mobil saat meminta-minta,” kata Budi, Rabu (3/8/2022).

Budi mengatakan, Al diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo dan menginap di rumah singgah.

Rencananya, Al akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang Malang untuk diperiksa kejiwaannya.

Baca juga: VIRAL Pengamen di Karawang Merdu Nyanyikan Lagu Nabila Maharani, Netizen Minta Diundang ke TV

Namun, pada Rabu siang, AI dikembalikan ke keluarganya di Desa Alastengah, Kecamatan Besuk, dan tidak jadi dibawa ke RSJ.

Budi menambahkan, Al mengaku memiliki catatan orang atau tetangga yang berhutang kepadanya.

Total mencapai Rp 60 juta.

"Al mengaku anaknya adalah dosen. Dia juga diinformasikan daftar umrah. Kami menurunkan tim untuk menyelidiki apakah pengakuan benar atau tidak. Kemungkinan bisa terjawab besok,” kata Budi.

Budi tidak bisa memastikan penghasilan Al mengemis dan mengamen di lampu merah Kraksaan setiap hari.

Baca juga: VIRAL Seorang Pengamen Tak Sadar Duet Dengan Tantri Kotak, Nyanyikan Lagu Pelan-Pelan Saja

Sebab, saat ditanya oleh petugas, jawabannya selalu berbeda.

"Penghasilannya Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu. Tapi yang jelas, hampir tiap hari pengamen itu terlihat makan sate di salah satu tempat makan di wilayah Kraksaan. Ia juga kerap buang air kecil sembarangan di taman kota dan tempat lainnya,” ucap Budi.

Sebelumnya, viral sebuah video seorang pengemis sekaligus pengamen yang biasa mangkal di lampu merah Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menghambur-hamburkan uangnya dengan menyawer biduan penyanyi dangdut.

Video berdurasi 15 detik tersebut, berisi aktivitas sehari-hari pengamen sekaligus pengemis yang diketahui bernama Al (58), warga Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved