Kota Bandung Jadi Tuan Rumah Rakernas I Aslabkesda 2022, Ini Isu Penting Terkait Sistem Kesehatan

Pandemi Covid-19 menjadi momentum dibentuknya Akselerasi Laboratorium Kesehatan Daerah (Aslabkesda) Indonesia dan Jabar menjadi tuan rumah Aslabkesda

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
Dok. Pribadi
Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Emma Rahmawati, mengatakan, Kota Bandung menjadi tuan rumah Rakernas I Aslabkesda 2022, sejumlah isu penting terkait fasilitas laboratorium SDM, transformasi sistem kesehatan, dan lainnya bakal dibahas. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk dibentuknya Akselerasi Laboratorium Kesehatan Daerah (Aslabkesda) Indonesia.

Setiap labkesda yang selama pandemi bekerja keras menguji jutaan sampel kasus Covid-19 harus lebih mempererat komunikasi untuk membantu percepatan penanganan virus tersebut.

Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Emma Rahmawati, mengatakan, di seluruh Indonesia terdapat 247 labkesda milik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.

"Pembentukan Aslabkesda ini sudah direncanakan sesaat sebelum Covid-19. Nah dengan terjadinya Covid-19, ini menjadi momentum untuk segera dibentuk dan menyusun program kerja," kata Ema di Bandung, Rabu (3/8/2022).

Provinsi Jawa Barat, kata dia, akan menjadi tuan rumah diselenggarakannya rapat kerja nasional (rakernas) I Aslabkesda yang diselenggarakan pada 4-6 Agustus di Kota Bandung.

Menurutnya, terdapat sejumlah isu penting yang akan dibahas dalam kegiatan bertema "Laboratorium Kesehatan Daerah siap Menghadapi Reformasi Birokrasi dan Transformasi Sistem Kesehatan untuk Terwujudnya Revitalisasi Sistem Kesehatan". 

Baca juga: Pemprov Setuju Labkesda Jabar Berubah Status Jadi BLUD, Selama Ini Tak Bisa Pungut Tarif

Dalam kegiatan tersebut, tambah dia, akan dilakukan seminar nasional dengan menghadirkan pembicara dari Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan Komite Akreditasi Nasional. 

Balai Pengembangan Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jabar dengan Biosafety Level 2 (BSL-2) ditunjuk menjadi salah satu laboratorium pemeriksa sampel terduga Covid-19 di Jabar, beberapa waktu lalu.
Balai Pengembangan Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jabar dengan Biosafety Level 2 (BSL-2) ditunjuk menjadi salah satu laboratorium pemeriksa sampel terduga Covid-19 di Jabar, beberapa waktu lalu. (Humas Pemprov Jabar)

"Selain itu, akan dilakukan juga workshop tentang manajemen laboratorium kesehatan, tata laksana kejadian luar biasa, serta jaminan kualitas pemeriksaan laboratorium kesehatan masyarakat," kata Emma yang juga menjadi Ketua Panitia Rakernas I Aslabkesda.

Revitalisasi laboratorium kesehatan milik pemerintah daerah, katanya, menjadi sangat penting terutama di saat pandemi virus corona seperti saat ini.

Kemampuan alat penguji yang didukung kualitas sumber daya manusia yang handal mutlak diperlukan agar sampel/bahan dapat diuji secara akurat.

Baca juga: Kenali Tujuan dan Manfaat Pemeriksaan Laboratorium untuk Deteksi Hepatitis

Emma Rahmawati mengatakan, laboratorium kesehatan merupakan salah satu fasilitas penting yang harus tersedia.

Keberadaannya sangat diperlukan untuk pengukuran, pengujian, dan penetapan bahan/sampel yang berasal dari manusia maupun nonmanusia untuk menentukan jenis penyakit maupun kondisi kesehatan lainnya.

"Keberadaan labkesda ini semakin dibutuhkan terutama di saat pandemi seperti sekarang," katanya yang menyontohkan, pada 2021 lalu, pihaknya pernah memeriksa hingga 10 ribu sampel Covid-19 per hari. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved