Belasan Preman Pasar Hingga Pak Ogah Pemalak di Kota Cimahi Digelandang ke Mapolres Cimahi
Sebanyak 13 preman yang sering memalak di Kota Cimahi digelandang polisi ke Mapolres Cimahi, seperti preman pasar, preman terminal hingga pak ogah
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Sebanyak 13 preman yang ada di Kota Cimahi digelandang polisi ke Mapolres Cimahi karena mereka kedapatan telah melakukan aksi pemalakan kepada masyarakat, Rabu (3/8/2022).
Para preman seperti preman pasar, preman terminal hingga pak ogah tersebut diamankan polisi di sekitar Jalan Amir Machmud, Jalan Mahar Martanegara, Jalan Industri, dan Jalan Baros Kota Cimahi.
Kasat Sabhara Polres Cimahi, AKP Duddy Iskandar mengatakan, para preman tersebut diamankan karena mereka telah memalak masyarakat dengan modus jual makanan, minuman dan meminta uang parkir secara paksa.
"Jadi kalau begitu sudah masuk ke malak. Jadi yang tadi diamankan itu ada pak ogah, preman pasar, preman terminal dan orang yang mabuk-mabukan," ujarnya saat dihubungi, Rabu (3/8/2022).
Duddy mengatakan, para preman tersebut diamankan demi menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif supaya mereka tidak kembali melakukan perbuatan yang kerap meresahkan masyarakat.
Setelah mereka diamankan, kata dia, para preman itu langsung diberikan pembinaan dan membuat surat pernyataan bahwa mereka tidak akan lagi melakukan aksi-aksi pemalakan.
Baca juga: 2 Preman di Sukabumi Jual Paksa Bendera Merah Putih, hanya Menunduk saat Didatangi Polisi
"Intinya mereka diamankan itu supaya kedepannya tidak lagi menganggu kamtibmas di Kota Cimahi," kata Duddy.
Ia mengatakan, setelah dilakukan pembinaan dan berjanji tidak akan melakukan aksi premanisme lagi, mereka langsung dipulangkan ke tempat asalnya masing-masing.
"Mereka sudah dipulangkan lagi tadi sore karena sudah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi," ucapnya.
Selain itu, pihaknya akan terus melakukan penindakan terhadap para preman yang kerap melakukan aksi pemalakan supaya masyarakat bisa merasa nyaman. (*)