Persib Bandung
Nasib Robert Alberts Setelah Persib Dipermak Madura, Mulai Digoyang Bobotoh, Dilihat Sampai 4 Laga
Posisi Robert Alberts mulai digoyang bobotoh setelah Persib dikalahkan Madura United.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Reaksi keras ditunjukkan bobotoh Persib menyusul kekalahan Persib Bandung dari Madura United pada laga kandang perdana Liga 1 2022/2023 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (30/7/2022).
Ultimatum mereka layangkan pada pelatih Robert Alberts.
Bobotoh mendesak pelatih asal Belanda itu segera angkat kaki jika hingga laga keempat Persib Bandung nanti belum juga berhasil mempersembahkan kemenangan.
Juru bicara Viking Persib Club (VPC), Ibro Hendri, mengatakan Robert Alberts selalu berkilah setiap kali gagal memenuhi apa yang ditargetkan.
Robert, ujarmya, sudah menjadi pelatih kepala Persib sejak tahun 2019.
Ibro mengatakan, pada tahun pertamanya, Robert datang sebagai penerus pelatih sebelumnya sehingga masih dianggap proses beradaptasi.
Kemudian tahun 2020, baru tiga pertandingan, kompetisi dihentikan karena Covid-19.
Baca juga: Lawan Persita, Aji Santoso Minta Persebaya Tak Kecewakan Bonek Lagi, Persib Bisa ke Zona Degradasi
Berikutnya tahun 2021 atau musim lalu dengan berlangsungnya kompetisi menerapkan sistem bubble, hanya berhasil mencapai peringkat kedua klasemen.
"Selama ini kami masih bisa menerima, alasan-alasan yang disampaikan Robert Rene Alberts saat gagal meraih target juara karena adanya faktor non-teknis seperti proses adaptasi dan Covid-19. Tapi jika musim ini, dengan kondisi kompetisi yang normal, kalau misalkan di empat pertandingan awal masih seperti ini, ya mau tunggu apalagi," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Minggu (31/7/2022)
Menurutnya, pembenahan harus segera dilakukan tim, apalagi dua laga awal hanya mendapatkan satu poin, bahkan di laga kandang perdana, Persib Bandung harus kehilangan tiga poin di rumah sendiri.
"Dua pertandingan kemarin, penampilan Persib sangat mengecewakan. Apalagi kemarin (di GBLA) kan bermain sore, bukan malam seperti yang selama ini dikeluhkan pelatih. Tapi, ternyata, main sore pun hasilnya malah begini," ujarnya.
Ia khawatir, Robert akan mencari alasan baru untuk menutupi kesalahan, seperti yang menurunya menjadi kebiasaan Robert selama ini.
Saat Maung Bandung gagal di Piala Presiden tahun 2022 lalu, ingat Ibro, Robert beralasan bahwa saat itu timnya lebih fokus untuk mempersiapkan diri di ajang Liga 1.
"Kalau ternyata nanti gagal juara di Liga 1, bisa saja alasannya fokus ke Piala AFC atau ke Piala Indonesia. Mau sampai kapan alasan-alasan itu diberikan kepada bobotoh?" ujarnya.
"Kalau empat pertandingan awal ini hasilnya tidak berubah, ya wayahna tanggung jawab. Terkait durasi kontrak pelatih yang sampai 2025, itu mah risiko manajemen karena mengambil langkah demikian. Tapi keinginan bobotoh kan cuma satu, Persib Bandung bisa juara," ujarnya.