Baku Tembak di Rumah Jenderal

Detik-detik Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo versi Komnas HAM, Bharada E Tembak dari Jarak Dekat

Kasus meninggalnya Brigadir J itu sendiri belum terungkap sepenuhnya meski sudah berlalu 24 hari.

Editor: Ravianto
(Tribunnews.com/ Gita Irawan)
Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik pada Selasa (5/4/2022). Ahmad Taufan Damanik menjelaskan kronologi baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.(Tribunnews.com/ Gita Irawan) 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Berikut kronologi baku tembak di rumah ferdy sambo menurut Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM.

Komnas HAM menyampaikan detil rekaman CCTV untuk mengurutkan kronologi baku tembak brigadir j dengan Bharada E atau Bhayangkara Dua Richard Eliezer dalam kasus polisi tembak polisi di rumah jenderal.

Kasus meninggalnya Brigadir J itu sendiri belum terungkap sepenuhnya meski sudah berlalu 24 hari.

Kini, hasil autopsi dan rekaman CCTV di sekitar rumah dinas Irjen Ferdy Sambo sedang dianalisa.

Sementara itu, tim khusus yang dibentuk Kapolri hingga saat ini belum menyampaikan hasil penyelidikannya.

Berikut fakta-fakta terkait kematian Brigadir J yang terungkap hingga saat ini, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com: 

1. Pengakuan Bharada E

Bharada E, ajudan Ferdy Sambo yang menembak Brigadir J hingga tewas memberikan keterangan saat diperiksa Komnas HAM pada Selasa (26/7/2022).

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi dan Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik mengatakan, dalam keterangannya kepada Komnas HAM, Bharada E menceritakan kronologi terjadinya tembak menembak antara dirinya dengan Brigadir J.

Baca juga: Kuasa Hukum Putri Chandrawati Sebut Kesalahan Brigadir J, dari Pakai Parfum sampai Todongkan Senjata

Secara garis besar, kronologi yang disampaikan Bharada E sama dengan kronologi yang disampaikan Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto di awal kasus ini mencuat.

Ahmad Taufan Damanik, dalam rekaman CCTV yang dilihat Komnas HAM, tampak Bharada E tiba bersama rombongan lainnya dari Magelang, Jawa Tengah, tiba di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo, Jumat.

Setelah itu, Bharada E dan para rombongan pergi menuju rumah dinas untuk menjalani isolasi mandiri (isoman).

Kemudian, Bharada E langsung naik ke kamarnya di lantai dua untuk beristirahat.

Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E usai dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). Kedatangan Bharada E untuk dimintai keterangan terkait insiden baku tembak Bharada E dengan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang terjadi pada Jumat (8/7) lalu di rumah dinas Kepala Divisi Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo.
Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E usai dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). Kedatangan Bharada E untuk dimintai keterangan terkait insiden baku tembak Bharada E dengan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang terjadi pada Jumat (8/7) lalu di rumah dinas Kepala Divisi Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Dia (Bharada E) menjelaskan secara kronologis versi dia ya. Mereka (rombongan) setelah sampai di rumah pribadinya Pak Sambo, di CCTV juga keliatan, mereka kemudian menuju rumah dinas untuk isoman."

"Setelah itu, dia (Bharada E) naik ke atas, ke lantai dua, dia bilang masuk ke ruangan ADC (aide de camp atau ajudan), dia bersih-bersih, tidur. Tiba-tiba dia mendengarkan suara teriakan dari Ibu P," terang Taufan dalam tayangan di YouTube metrotvnews, yang dikutip Tribunnews.com, Minggu (31/7/2022).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved