Persib Bandung

Bobotoh Persib Jangan Marah Dulu, Ada Sisi Positif dari Kekalahan Lawan Madura, Ini Kata Robert

Robert Alberts mengambil sisi positif dari kekalahan Persib Bandung melawan Madura United kemarin. Apa itu?

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Starting eleven Persib Bandung kontra Madura United di pekan kedua Liga 1 2022-2023 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Sabtu (30/7/2022). Beberapa pemain muda tampil di laga tersebut. 

Kemudian tahun 2020, baru tiga pertandingan, kompetisi dihentikan karena Covid-19.

Berikutnya tahun 2021 atau musim lalu dengan berlangsungnya kompetisi menerapkan sistem bubble, hanya berhasil mencapai peringkat kedua klasemen.

"Selama ini kami masih bisa menerima, alasan-alasan yang disampaikan Robert Rene Alberts saat gagal meraih target juara karena adanya faktor non-teknis seperti proses adaptasi dan Covid-19. Tapi jika musim ini, dengan kondisi kompetisi yang normal, kalau misalkan di empat pertandingan awal masih seperti ini, ya mau tunggu apalagi," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Minggu (31/7/2022)

Menurutnya, pembenahan harus segera dilakukan tim, apalagi dua laga awal hanya mendapatkan satu poin, bahkan di laga kandang perdana, Persib Bandung harus kehilangan tiga poin di rumah sendiri.

"Dua pertandingan kemarin, penampilan Persib sangat mengecewakan. Apalagi kemarin (di GBLA) kan bermain sore, bukan malam seperti yang selama ini dikeluhkan pelatih. Tapi, ternyata, main sore pun hasilnya malah begini," ujarnya.

Ia khawatir, Robert akan mencari alasan baru untuk menutupi kesalahan, seperti yang menurunya menjadi kebiasaan Robert selama ini.

Saat Maung Bandung gagal di Piala Presiden tahun 2022 lalu, ingat Ibro, Robert beralasan bahwa saat itu timnya lebih fokus untuk mempersiapkan diri di ajang Liga 1.

"Kalau ternyata nanti gagal juara di Liga 1, bisa saja alasannya fokus ke Piala AFC atau ke Piala Indonesia. Mau sampai kapan alasan-alasan itu diberikan kepada bobotoh?" ujarnya.

"Kalau empat pertandingan awal ini hasilnya tidak berubah, ya wayahna tanggung jawab. Terkait durasi kontrak pelatih yang sampai 2025, itu mah risiko manajemen karena mengambil langkah demikian. Tapi keinginan bobotoh kan cuma satu, Persib Bandung bisa juara," ujarnya.

Ketua umum Bobotoh Maung Bersatu (Bomber), Asep Abdul, mengatakan selain hasilnya yang kurang memuaskan, kekecewaan bobotoh juga muncul karena melihat  bentuk permainan dan strategi yang diterapkan pelatih Robert Alberts monoton.

"Melihat cara bermain tim saat kemarin (pekan lalu) waktu main di Cikarang dan di Bandung itu, aduh benar-benar harus cepat di benahi. Terutama dari aspek fisik pemain yang kurang maksimal, dan strategi yang monoton lah. Apalagi main di depan ribuan bobotoh. Harusnya lebih dinamis," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, kemarin.

Terkait desakan mundur bagi Robert dari kursi pelatih utama Persib, Bomber, ujarnya, tak terburu-buru. Mereka masih akan melihat sejauh mana komitmen dari manajemen dan juru taktik asal Belanda tersebut. 

"Target manajemen dan Robert Rene Alberts, kan, mampu membawa Persib Bandung juara musim ini. Jadi tinggal tunggu saja konsekuensinya. Kalau ternyata enggak bisa juara, ya udah, buat apa ditahan lagi. Kalau enggak mampu juara, Robert Rene Alberts harus angkat kaki dari Persib musim depan sebagai bentuk pertanggungjawaban," ucapnya.

Salahkan Wasit

Sebelumnya, permintaan maaf disampaikan Robert Alberts usai kekalahan timnya di Madura United, Sabtu. Pada konferensi pers seusai laga, Robert mengatakan dalam sepakbola segala sesuatu dapat terjadi. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved