Keracunan Massal di Sukabumi
UPDATE Keracunan Massal di Sukabumi, Korban Bertambah Jadi 142 Orang, Polisi Menduga Karena Ini
Total ada 142 warga yang mengalami keracunan massal di Sukabumi pada hari kemarin.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Korban kasus keracunan massal di Sukabumi, tepatnya Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat masih terus bertambah, Sabtu (30/7/2022).
Peristiwa yang pertama kali diketahui Jumat (29/7/2022) ini membuat ratusan warga diduga keracunan makanan nasi kotak yang didapat dari syukuran kepulangan ibadah haji salah seorang warga di Kampung Tangkolo.
Kepala Puskesmas Ciracap, Nana Resna Rahayu mengatakan, per pukul 20.00 WIB tadi malam, jumlah pasien diduga keracunan bertambah menjadi 142.
Sebelumnya, hingga pukul 19.00 WIB bertambah dari 120 menjadi 135 pasien.
"Jumlah kasus yang ditemukan sampai dengan jam 20.00 sebanyak 142 orang, 118 orang dirawat di puskesmas, kemudian 7 orang dirujuk ke RS Jampangkulon, dan 17 orang dikunjungi ke rumah oleh survailen. Dari 118 orang ada yang sudah membaik dan kembali dipulangkan ke rumah dan masih dirawat 12 orang, kami masih observasi," ujar Nana.
Ia mengatakan, seluruh pasien mengalami gejala yang sama, yakni pusing, mual, muntah dan diare, sehingga dugaan keracunan dari makanan memperkuat penyebab kejadian tersebut.
Namun, pihaknya masih menungga hasil cek sampel makanan di laboratorium.
"Kami mengambil sampel makanan yang dimakan oleh pasien-pasien tersebut berupa nasi dan mi yang telah dikirim ke laboratorium dan sampai saat ini masih menunggu hasilnya," ucapnya.
Kapolsek Ciracap Iptu Tatang Mulyana mengatakan, polisi tengah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan menunggu hasil sampel makanan untuk mengetahui penyebab pasti keracunan.
"Langkah-langkah kepolisian memeriksa saksi-saksi dan memeriksa kejadian tersebut untuk diduga hasil daripada makanan dibawa ke laboratorium, untuk sementara itu yang diduga dari makanan mi," ucapnya.
Baca juga: Kronologi Keracunan Massal di Sukabumi, Bermula Syukuran Pulang Haji, Keluarganya Kini Tak Ada