Puluhan Pelajar di Cirebon Ini Lari saat Didatangi Polisi, Ternyata Mau Tawuran, Langsung Diamankan
Saat melihat petugas dua kelompok pelajar tersebut langsung melarikan diri, tetapi para petugas tak tinggal diam dan langsung mengejarnya.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Polsek Weru mengamankan puluhan pelajar terlibat tawuran di Jalur Pantura Cirebon, Rabu (27/7/2022).
Kapolsek Weru, Kompol Endang Kusnandar, mengatakan, terdapat 34 pelajar yang diamankan karena terlibat tawuran tersebut.
"Mereka merupakan para pelajar dari sejumlah SMA dan SMK di wilayah Kota serta Kabupaten Cirebon," kata Endang Kusnandar saat ditemui di Mapolsek Weru, Jalan Otista, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Rabu (27/7/2022).
Baca juga: Ridwan Kamil Pun Fashion Show di SCBD, Bareng Driver Ojol, Daripada Tawuran Mending Fashion Show
Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara diketahui para pelajar itu mulanya menumpang truk dari arah Kota Cirebon menuju Kabupaten Cirebon.
Namun, setibanya di depan salah satu SMK yang berada di Desa Panembahan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, mereka dilempari pelajar lainnya.
Karenanya, mereka pun langsung turun dan bergegas mengejar kelompok pelajar yang melempari batu ke truk yang ditumpanginya.
"Petugas kami yang sedang berpatroli di kawasan tersebut bertindak cepat, dan membubarkan dua kelompok pelajar yang terlibat tawuran," ujar Endang Kusnandar.
Endang mengakui, saat melihat petugas dua kelompok pelajar tersebut langsung melarikan diri, tetapi para petugas tak tinggal diam dan langsung mengejarnya.
Dari hasil pengejaran tersebut, pihaknya mengamankan 34 pelajar yang terlibat tawuran kemudian diamankan ke Mapolsek Weru untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Keluarga Korban Tawuran Tidak Akan Tuntut Jalur Hukum. Tapi Minta Tanggung Jawab Biaya Operasi
Petugas pun mengamankan barang bukti berupa sabuk yang kepalanya terbuat dari besi dan diduga hendak digunakan sebagai senjata saat tawuran.
"Setelah didata, Kami berikan peringatan kepada mereka, sehingga jika terlibat tawuran lagi maka akan diproses lebih lanjut," kata Endang Kusnandar.