Tahun Baru Islam 2022
Mengenal 5 Tradisi Menyambut Tahun Baru Islam 2022 & 1 Muharram 1444 H di Indonesia, Termasuk Kirab
Ada banyak perayaan yang dilakukan khususnya di kalangan masyarakat Indonesia saat menyambut Tahun Baru Islam 2022 atau 1 Muharam 1444 H
TRIBUNJABAR.ID - Tak lama lagi umat Islam akan menyambut Tahun Baru Islam 2022 atau 1 Muharam 1444 Hijriah.
Berdasarkan kalender Islam, Tahun Baru Islam 2022 atau 1 Muharam 1444 H diprediksi jatuh pada 30 Juli 2022.
Pada momen ini, ada banyak perayaan yang dilakukan khususnya di kalangan masyarakat Indonesia.
Percampuran budaya masing-masing daerah dengan ajaran agama islam, menciptakan tradisi unik untuk merayakan tahun baru islam tersebut.
Baca juga: Sebentar Lagi Tahun Baru Islam 1444 H, Inilah 7 Keutamaan Bulan Muharam yang Diajarkan Rasulullah
Berikut tradisi menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram di Indonesia, dikutip dari Kompas.com.
1. Kirab Kebo Bule
Kirab Kebo Bule merupakan tradisi yang dilakukan warga Surakarta.
Dalam tradisi Tahun Baru Islam, beberapa ekor kebo bule (kerbau berwarna putih) diarak keliling kota.
Masyarakat Surakarta percaya, kerbau ini merupakan turunan Kebo Bule Kyai Slamet dan dianggap keramat.
Kerbau-kerbau tersebut berperan sebagai Cucuking Lampah (pemandu kirab) dan diikuti oleh para keluarga keraton yang membawa pusaka.
Tak hanya warga keraton kirap ini juga diikuti dengan barisan warga Surakarta di belakangnya.
Uniknya, warga akan berlomba-lomba menyentuh badan kebo bule dan berebut untuk mendapatkan kotorannya yang katanya dapat membawa berkah.
2. Mubeng Beteng
Tradisi ini merupakan simbol refleksi dan instropeksi diri orang Jawa pada malam 1 Suro Tahun Baru yang dirayakan di Yogyakarta.
Islam yang dilakukan oleh ratusan abdi dalem mengelilingi Keraton Yogyakarta dan diikuti oleh warga.
Selama mengelilingi keraton, mereka harus melakukan tapa bisu (tidak berbicara atau bersuara) serta tidak makan, minum, atau merokok dan jarak yang ditempuh kurang lebih lima kilometer.
Itu adalah tradisi warga Yogyakarta menyambut tahun baru hijiriah.
3. Upacara Tabot
Upacara Tabot sendiri Tradisi dari Iran.
Upacara ini terpengaruhi oleh upacara Karbala di Iran.
Dirayakan oleh masyarakat Bengkulu, untuk mengenang kepahlawanan serta meninggalnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali Abu Thalib.
Perayaan Tahun Baru Islam ini telah dilakukan sejak tahun 1685 oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal juga sebagai Imam Senggolo.
Masyarakat percaya, apabila perayaan Tahun Baru Islam ini jika tidak mereka selenggarakan maka musibah dan malapetaka akan menimpa mereka.
Baca juga: Kenang Sejarah Berdirinya Cirebon di 1 Muharam, Ini Bangunan Pertama yang Didirikan 1 Suro 1445 M
4. Ledung Suro
Merupakan tradisi yang dilakukan warga Magetan, Jawa Timur.
Masyakarat menggelar tradisi Ledung Suro dengan ‘ngalub berkah bolu rahayu’.
Upacara ini diawali dengan kirab Nayoko Projo dan Bolu Rahayu yang nantinya menjadi sasaran rebutan warga.
Warga mempercayai, bolu tahayu dapat membawa keberuntungan dan berkah.
5. Barik'an
Merupakan tradisi yang dilakukan warga Pati, Jawa Tengah.
Pada dasarnya, Tradisi Barik'an adalah acara kenduri bersama.
Masyakarat akan membawa lauk pauk dari rumah dan setelah itu di doakan bersama.
Makanan yang telah didoakan akan dimakan bersama-sama. Bertukar lauk pauk menjadi ajang yang wajib saat perayaan ini.
Ternyata banyak ragam tradisi Indonesia untuk menyambut hari raya islam dari berbagai daerah.
(Tribunstyle/ Damar Klara Sinta)
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul 5 Tradisi Unik Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H di Indonesia, dari Kirab hingga Ledung