Misteri Limbah Batu Bara yang Jadi Penyebab Air Situ Ciburuy Jadi Hitam, DLH KBB Masih Telusuri

Limbah sisa pembakaran batu bara atau fly ash and bottom ash (FABA) turut menyumbang pencemaran di Situ Ciburuy

Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Kondisi air Situ Ciburuy, Kabupaten Bandung Barat, berwarna hitam pekat dan bau tak sedap akibat tercemar limbah, Minggu (17/7/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat (KBB), terus mendalami soal pencemaran limbah pabrik yang menyebabkan air Situ Ciburuy menjadi berwarna hitam pekat dan menimbulkan bau tak sedap.

Pasalnya, limbah sisa pembakaran batu bara atau fly ash and bottom ash (FABA) turut menyumbang pencemaran karena di belakang Situ Ciburuy ini terdapat pabrik kecil yang memproduksi batako dengan menggunakan limbah FABA sebagai bahan baku campuran pasir.

Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan Hidup, DLH KBB Zamilia Floreta, mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih berupaya untuk mengungkap rantai pembuangan limbah FABA yang kini banyak dimanfaatkan masyarakat untuk mumbuat batako.

Baca juga: Titik Terang Penyebab Pencemaran di Situ Ciburuy, Diduga Kuat akibat Limbah dari Berbagai Sumber

"Dari mana mereka mendapat limbah batu bara, itulah yang masih kita telusuri. Kita belum bisa bilang dari mana dari mananya. Kita harus telusuri dulu," ujarnya saat dihubungi, Minggu (24/7/2022).

Dari hasil penulusuran DLH KBB, industri pembuatan batako berbahan baku FABA ini ternyata menjamur di wilayah hulu Situ Ciburuy, sehingga air yang membawa material limbah batu bara ini mengalir dan bermuara di perairan Situ Ciburuy II.

Terkait pencemaran limbah ini, DLH bersama Satpol PP KBB sudah menyegel tiga pabrik pembuatan batako dan dua pabrik pencucian karung bekas limbah karena pemiliknya diduga kuat telah melakukan pencemaran.

"Ada beberapa industri pembuatan batako yang kita (segel) PPLH Line juga. Ini bukan tindakan represif ya, tapi lebih pembinaan kepada para pelaku usaha," kata Zamilia.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH KBB, Idad Saadudin menambahkan, limbah batu bara ini biasanya didapat dari pabrik yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar untuk memproduksi sebuah komoditas mereka.

"Perusahaan tambang kapur di Bandung Barat ini ada yang menggunakan batu bara ada juga yang tidak. Jadi tidak semuanya menggunakan batu bara. Kalau yang didekat sini ada PT Kurnia yang produksi kapur," ucap Idad.

Baca juga: Semakin Meluas, Setengah Hektare Sawah Terdampak Pencemaran Limbah di Situ Ciburuy Bandung Barat

Dari data DLH Bandung Barat, sepanjang Padalarang - Cipatat membentang perusahaan tambang marmer, kalsium dan kapur yang kerap menggunakan batu bara untuk membakar kapur dengan lebih cepat.

Namun untuk membuktikan dari mana masyarakat kelas menengah ke bawah ini mendapatkan limbah batu bara DLH KBB akan melakukan diinvestigasi lebih jauh.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved