Segerin Pikiran Yuk, Seruput Kopi Dingin Gunung Halu di Kafe Jenderal Kopi di Bandung

Kopi asal Jabar karena punya ciri khas. Ini pula yang mendasari salahsatu kafe di Bandung, Kafe Jenderal Kopi Nusantara Buwas

Istimewa
Sajian kopi di Kafe Jenderal Kopi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kopi asal Jabar karena punya ciri khas. Ini pula yang mendasari salahsatu kafe di Bandung, Kafe Jenderal Kopi Nusantara Buwas berani andalkan produk terbaru dari Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat.

Pemilik Kafe Jenderal Kopi Nusantara Buwas, FX Edbert Luhur menjelaskan bahwa kopi asal Jabar bisa bersaing di dunia, apalagi di Indonesia yang merupakan salahsatu negara dengan penghasil kopi terbesar di dunia.

"Saya miris karena kopi asal Indonesia atau Nusantara lebih banyaknya diekspor dibanding dikonsumsi oleh warga. Padahal, kan mayoritas kopi di Nusantara punya cita rasa enak, apalagi jika diolahnya secara modern sehingga bisa pengaruhi cita rasanya," katanya di Bandung, Kamis (21/7/2022).

Pemilik Kopi Jenderal Nusantara Buwas, FX Edbert Luhur
Pemilik Kopi Jenderal Nusantara Buwas, FX Edbert Luhur (Tribun Jabar / Muhammad Nandri)

Baca juga: Perjuangan Panjang Petani Kopi di Pelosok Bandung Barat Hasilkan Kopi Nikmat Demi Mendulang Rupiah

Selain itu, proses pengeringan kopi pun bisa berdampak ke rasa kopinya. Dia mengaku senang karena dapat melihat warga Indonesia sekarang mulai banyak yang konsumsi kopi Nusantara.

"Pencinta kopi sekarang bisa rasakan secangkir cold brew coffee Gunung Halu di Kopi Jenderal yang memang menjadi menu terbaru. Kami juga bahkan sampai sengaja hadirkan dengan alat cold drip yang klasik dan nuansa Jabar," ujarnya.

Cold brew coffee ini menjadi metode racikan kopi dingin. Biasanya, bubuk kopi yang digunakan sedikit kasar  medium to coarse dan melalui proses ekstraksi selama delapan sampai 12 jam dengan alat cold drip itu.

"Kami luncurkan pula cold brew coffee Gunung Halu untuk rasakan pengalaman ngopi berbeda. Cita rasanya manis dan lembut. Lalu, ada kandungan asam lebih rendah. Inovasi kopi sengaja gunakan jenis Arabika Gunung Halu yang dikenal fruity atau keasaman cukup tinggi," katanya.

Edbert juga menyebut cita rasa asam dari kopi Gunung Halu ini karena dipengaruhi oleh pohon-pohon yang tumbuh di dekatt perkebunan kopi itu. Akar kopi yang sangat kuat, lanjutnya, membuat rasa kopi ini ada cita rasa dengan pohon atau buah yang tumbuh di sekitarnya.

"Cold Brew Coffee Gunung Halu rasanya lebih manis dan kompleks, bahkan tingkat keasamannya hilang hingga 70 persen, karena sudah dihilangkan Cold Drip maka Cold Brew Coffee Gunung Halu ini aman untuk penderita asam lambung, lebih sehat dari pada kopi umumnya dan dipercaya baik dikonsumsi saat menjalani diet karena kalorinya rendah," ucapnya.

Di Kopi Jenderal Nusantara Buwas Bandung, satu racikan Cold Brew Coffee dengan 200 gram kopi Gunung Halu membutuhkan 2 liter air untuk difermentasi. Fermentasi ini membutuhkan waktu 18 jam untuk menghasilkan 2 liter Cold Brew Coffee, bagi yang suka kopi susu juga bisa tambahkan susu saat penyajiannya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved