Persib Bandung
Bek Persib Bandung asal Cimahi Ini dalam Kondisi Bugar Jelang Liga 1 2022/2023: Alhamdulillah
Zalnando mengatakan tim Persib Bandung masih mengasah kemampuannya dalam menguasai taktik tim dalam melakoni pertandingan.
Penulis: Hermawan Aksan | Editor: Hermawan Aksan
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Salah satu bek kiri Persib Bandung, Zalnando, mengaku berada dalam kondisi bugar untuk mengarungi Liga 1 2022/2023.
Pemain bernomor punggung 27 ini berharap, kondisinya akan terus terjaga hingga kompetisi nanti.
Rencananya, Persib akan menjalani laga pertamanya di Liga 1 2022/2023 pada 24 Juli 2022 mendatang.
Artinya, skuad Pangeran Biru masih memiliki waktu satu pekan dalam mempersiapkan diri menghadapi laga pertama tersebut.
Baca juga: Persib Bandung Dapat Lampu Hijau untuk Jadikan Stadion GBLA sebagai Homa Base, tapi . . .
"Alhamdulillah, saya dalam keadaan sehat walafiat untuk menghadapi Liga 1 musim depan. Mudah-mudahan, kondisi saya ini akan terus baik-baik saja sampai hari pertandingan nanti," kata Zalnando, Jumat (15/7/2022), dikutip dari laman resmi Persib.
Zalnando mengatakan tim masih mengasah kemampuannya dalam menguasai taktik tim dalam melakoni pertandingan.
"Kesiapan fisik sudah digenjot di preseason."
"Sekarang sudah mendekati (Liga), tinggal menjaga agar jangan sampai cedera dan mematangkan pemahaman taktik yang diinginkan pelatih," ujar pemain berusia 25 tahun itu.
Sosok Zalnando
Pemain ini sebenarnya berasal dari kawasan Bandung Raya, tepatnya Cimahi.
Namun dia tak pernah bersinggungan dengan Diklat Persib atau pun Persib junior.
Ia melanglang buana hingga ke luar negeri dan kini akhirnya bisa membela klub yang diidolakannya sejak kecil.
Pemain tersebut adalah Zalnando.
Baca juga: Umuh Yakin Bobotoh Persib Bandung akan Taat Aturan: Penyedia Tiket Online Jangan Susahkan Penonton
Ia direkrut Persib Bandung saat persiapan Liga 1 2019.
Zalnando datang ke Persib dengan CV yang mentereng di Sriwijaya FC.
Pemain kelahiran Cimahi, 25 Desember 1996, ini mulai mengenal sepak bola pada tahun 2002.
Saat itu, Zalnando berkeinginan untuk masuk sekolah sepak bola (SSB) untuk mewujudkan cita-citanya sebagai pemain sepak bola profesional.
Untuk memuluskan jalannya, pada tahun 2009, Zalnando masuk Asian Soccer Academy.
Setelah bertahun-tahun menimba ilmu di akademi sepak bola ternama di Indonesia itu, panggilan Timnas Indonesia U-16 akhirnya datang kepadanya.
Lalu, Zalnando pun masuk dalam proyek SAD yang diterbangkan ke Uruguay bersama pemain-pemain berbakat lainnya pada tahun 2012.
Setahun kemudian, Zalnando pulang ke Tanah Air.
Di Indonesia, Zalnando direkrut oleh Sriwijaya FC yang kala itu merekrut jebolan SAD. Di tim berjuluk Laskar Wong Kito itu, Zalnando memulai perjalanan kariernya di level junior terlebih dahulu.
Kemampuannya itu akhirnya tercium oleh tim sepak bola PON Sumatera Selatan.
Bermain bersama tim sepak bola PON Sumatera Selatan, membuat kemampuannya semakin meningkat.
Pada tahun 2014, Zalnando menjadi bagian dari Timnas U-21 yang berangkat ke Spanyol untuk mengikuti turnamen COTIF 2014.
Di turnamen yang diikuti oleh beberapa tim kelas dunia seperti Argentina U-20 dan Spanyol U-20 itu, Zalnando bermain sebanyak 2 kali.
Sejak saat itu, nama Zalnando selalu masuk dalam daftar pemain senior Sriwijaya FC. Di
tahun 2015, namanya masuk dalam tim Sriwijaya FC untuk berlaga di Piala Jenderal Sudirman.
Zalnando kemnbali mendapat panggilan Timnas U-23 yang akan berlaga pada ajang SEA Games 2015.
Akhirnya ia lolos seleksi dan ikut berangkat bersama 20 pemain lainnya ke Singapura.
Sebagai pemain muda, Zalnando sempat merasakan bermain di posisi penyerang. Namun akhirnya, Zalnando menemukan posisi terbaiknya ketika di tempatkan di bek sayap kiri.
Satu tempat di posisi bek kiri Sriwijaya FC menjadi milik Zalnando sejak bergulirnya ISC A tahun 2016.
Zalnando mampu bersaing dengan nama-nama besar di Sriwijaya FC saat itu seperti Wildansyah hingga Thierry Gathuessi.
Di Liga 1 2017, Zalnando kembali memperkuat Sriwijaya FC. Di bawah asuhan Oswaldo Lessa dan Hartono Ruslan, Zalnando bermain sebanyak 11 kali.
Dia pun kembali dipanggil Timnas pada tahun 2017 kala menghadapi Myanmar. Zalnando bermain selama 35 menit pada pertandingan yang berakhir 3-1 untuk kemenangan Indonesia itu.
Memasuki Liga 1 2018, Zalnando masih bertahan bersama Sriwijaya FC. Pada musim itu, Sriwijaya FC yang membangun proyek mengumpulkan para pemain bintang, Zalnando mendapat 18 kali penampilan.
Sebagai warga Jawa Barat, Zalnando ingin sekali memperkuat Persib. Tawaran itu akhirnya datang pada tahun 2019 ketika Persib Bandung sedang gencar-gencarnya mengembalikan talenta lokal.
Zalnando mengungkapkan, sebelum menerima pinangan Persib, ada empat tim yang menawarinya bergabung.
Namun karena rasa cintanya terhadap Persib, maka ia memutuskan untuk bergabung dengan tim kebanggaan bobotoh itu.
"Pertama, ya, Persib serius, kan, ya beda aja gitu main di tanah kelahiran. Ya motivasinya berbeda juga. Bukan sekadar profesional juga, tapi ada rasa kebanggaan juga," ujarnya.
Di musim 2019, Zalnando tidak dengan mudah merebut posisi bek kiri yang diisi oleh Ardi Idrus. Zalnando hanya mendapat 7 kali penampilan dalam satu musim.
Di posisi bek kanan, di mana Zalnando juga bisa bermain di posisi itu, peran Supardi Nasir sulit untuk digoyahkan.
Zalnando sadar, persaingan untuk menjadi pemain inti di Persib tidak pernah mudah.
Perlu kerja keras serta konsistensi agar namanya masuk dalam starting line up.
"Ya alhamdulillah, saya cuma bekerja keras dan selalu siap bila dipercaya oleh pelatih. Musim depan saya harus lebih baik dan lebih banyak berkontribusi,” katanya.
Di Liga 1 2020, Zalnando sama sekali tidak bermain.
Dia hanya berada di bangku cadangan sampai akhirnya kompetisi dibatalkan di pekan ketiga karena pandemi Covid-19.
Memasuki musim baru, Zalnando memiliki ambisi untuk meraih banyak prestasi bersama tim.
Selain itu, dia punya target pribadi untuk bisa lebih banyak tampil bersama Persib.
"Setiap pemain yang datang ke Persib pasti mindset-nya juga sudah berbeda. Semakin besar tim keinginan suporter semakin tinggi dan Persib juga punya sejarah panjang jadi kami ingin kasih juara."
"Dan itu memang mindset atlet sepak bola. Semua pemain pasti punya keinginan seperti itu," ucapnya. (*)