Makkah Mulai Dipadati Jemaah Haji, Satu Juta Orang Akan Beribadah Agar Menjadi Haji Mabrur

Dalam beberapa hari ke depan rangkaian ibadah haji akan mulai dilakukan.

Editor: taufik ismail
Dok. Tribun Jabar
Jemaah umrah mengeliling Kabah di Mekkah, Saudi Arabia, Kamis (20/12/2018). Tahun ini Mekkah kembali dipadati jemaah haji dari berbagai negara setelah dua tahun terhenti karena pandemi Covid-19. 

TRIBUNJABAR.ID - Makkah mulai dipadati jemaah haji yang sudah berdatangan, Jumat (1/7/2022).

Akan ada 1 juta umat Islam yang melaksanakan haji tahun ini.

Ini menjadi momen Kakbah dan Makkah kembali dikunjungi oleh jutaan orang untuk beribadah haji setelah dua tahun Pandemi Covid-19.

Berbalut ihram, beberapa jemaah terlihat menggunakan payung demi menepis matahari gurun yang membakar.

Mereka terlihat melakukan tawaf, berjalan dalam lingkaran di sekitar Kakbah, bangunan suci di pusat Masjidil Haram.

"Alhamdulillah... Tidak mungkin menggambarkan perasaan saya saat ini," kata Ahmed Sayed Mahmoud, seorang peziarah Mesir.

“Berada di Masjidil Haram dan di tanah dua masjid suci membuat saya sangat bahagia,” ucapnya.

Arab Saudi, rumah bagi situs-situs tersuci umat Islam di Makkah dan Madinah, mengizinkan kembali para pelancong asing tahun ini untuk menunaikan haji.

Hanya beberapa ribu warga dan penduduk Saudi yang menghadiri ziarah tahunan dalam dua tahun terakhir, lantaran pandemi Covid-19 menghadirkan jeda di seluruh ekonomi global dan membatasi perjalanan.

Namun, pihak berwenang Arab Saudi mengatakan, hanya satu juta orang yang dapat melakukan ibadah haji tahun Masehi 2022.

Jumlah ini kurang dari setengah dari masa sebelum pandemi.

Akses juga dibatasi untuk peziarah berusia 18 hingga 65 tahun, sudah sepenuhnya menjalani vaksinasi penuh Covid-19, dan tidak menderita penyakit kronis.

Petugas keamanan dan kesehatan terlihat bercampur dengan jemaah di dalam masjid.

Sebuah jaringan kamera pengintai mengawasi sekeliling. Pos pemeriksaan mengontrol akses ke kota untuk membantu memastikan ibadah haji tahun ini bebas insiden, yang di masa lalu sempat dirusak oleh penyerbuan mematikan, kebakaran dan kerusuhan.

Selama bertahun-tahun, Arab Saudi menghabiskan miliaran dolar untuk membuat salah satu ibadah keagamaan terbesar di dunia menjadi lebih aman.

Sumber: Kompas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved