Kematian Hewan Ternak Akibat PMK di Bandung Barat Mencapai 148 Ekor dengan Kerugian Rp 9 Miliar

Akumulasi ribuan hewan ternak seperti sapi potong dan sapi perah yang terpapar PMK itu tersebar di 49 desa dari 14 Kecamatan yang ada di Bandung Barat

Tribun Jabar/Andri M Dani
Ilustrasi sapi - Kematian hewan ternak di daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus bertambah akibat merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sehingga jumlah kerugian yang dialami peternak juga terus meningkat. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Kematian hewan ternak di daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus bertambah akibat merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sehingga jumlah kerugian yang dialami peternak juga terus meningkat.

Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) KBB, hewan ternak yang terpapar PMK selama kurun waktu 14 hari sudah mencapai 8.213 ekor, tetapi sebanyak 5.822 ekor di antaranya sudah sembuh.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dispernakan KBB, Wiwin Aprianti mengatakan, akumulasi ribuan hewan ternak seperti sapi potong dan sapi perah yang terpapar PMK itu tersebar di 49 desa dari 14 Kecamatan yang ada di Bandung Barat.

Baca juga: Kabupaten Cirebon Catat Kasus Kematian dan Potong Paksa Hewan Ternak Akibat PMK Bertambah

"Dari total hewan ternak yang terpapar PMK, sebanyak 148 ekor di antaranya mati, kemudian sapi yang dipotong bersyarat berjumlah 196 ekor," ujarnya di Perkantoran Pemkab Bandung Barat, Rabu (29/6/2022).

Akibat adanya kematian pada hewan ternak itu, kata Wiwin, kerugian yang dialami para peternak di Bandung Barat selama kurun waktu 14 hari sudah mencapai Rp 9 miliar.

"Kerugian itu baik dari ternak yang mati maupun yang harus dipotong bersayarat dan susunya untuk sapi perah terhenti 14 hari karena dalam masa penyembuhan," kata Wiwin.

Wiwin mengatakan, untuk para peternak yang sapinya dipotong bersyarat mengalami kerugian karena harganya menurun hingga Rp 6 juta per ekor.

Sementara pada sapi yang telah sembuh juga jika dijual harganya akan turun karena kurang produktif, sehingga potensi kerugian yang dialami peternak mencapai Rp 4 juta per ekor.

Baca juga: Dalam Dua Pekan, Kasus PMK di Kabupaten Cirebon Naik 50 Persen

"Tapi taksiran kerugiannya rata-rata mencapai Rp 2,5 juta per ekor, itu untuk biaya pengobatan," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved