RATU TEGA, Setelah Aniaya Bayinya Hingga Meninggal, Ibu Ini Pilih Keluar Kota, Larang Nenek Bicara
Teganya, kedua orangtua bayi itu malah pergi keluar kota setelah menganiaya bayi hingga meninggal atau Jumat (24/6/2022).
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJABAR.ID, SURABAYA - Seorang nenek di Surabaya lima hari tidur dengan jenazah cucunya. Kasus nenek tidur dengan jasad cucu yang meninggal dianiaya ibu kandung ini sudah ditangani polisi.
Sang cucu yang baru berusia 5 bulan itu meninggal dianiaya ibu kandungnya, Selasa (21/6/2022).
Teganya, kedua orangtua bayi itu malah pergi keluar kota setelah menganiaya bayi hingga meninggal atau Jumat (24/6/2022).
Jenazah bayi laki-laki berusia lima bulan itu ditemukan di dalam rumah Jalan Siwalankerto Tengah, Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya, Sabtu (25/6/2022) malam.
Informasinya, saat diidentifikasi petugas Tim Inafis Polrestabes Surabaya, diduga bayi tersebut sudah dinyatakan meninggal sejak Selasa (21/6/2022).
Orang tua bayi, RI dan EA dikabarkan sedang pergi ke Yogyakarta untuk menghadiri sebuah acara, satu hari lalu, yakni pada Jumat (24/6/2022).
Sedangkan, penemuan jasad bayi tersebut, dilaporkan oleh tuan rumah yakni nenek korban, yang diduga tidak kuat dengan aroma busuk dari jasad bayi.
Kanit Reskrim Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya, AKP Ristitanto mengungkapkan, proses penyelidikan atas temuan jasad bayi tersebut masih terus bergulir.
Baca juga: Nenek Surabaya 5 Hari Tidur dengan Mayat Cucu yang Tewas Dianiaya, Ungkap yang Terjadi di Hari ke-3
Baca juga: Ujang Kaget Ada Tangan dan Kaki Menyembul dari Tanah, Awalnya Dikira Patung
Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan terkait temuan tersebut. Mulai dari keluarga hingga para tetangga.
"Penyelidikan masih berlangsung sejak semalam. Sejumlah saksi sudah kami periksa. Dalam waktu dekat kami lansir perkembangannya," ujar AKP Ristitanto, saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Minggu (26/6/2022).
Sementara itu, menurut Ketua RT 7, Mashuri, kematian korban sudah diketahui oleh kedua orang tua dan nenek korban.
Namun, kedua orang tua korban sempat berpesan kepada sang nenek untuk tetap merahasiakan informasi kematian bayinya terhadap siapapun, termasuk ke kerabat dan tetangga.
"Sebelumnya memang (orang tua korban) sempat bilang ke orang tuanya (nenek korban), bahwa anak ini sudah meninggal, tapi gak boleh memberikan informasi kepada tetangga ataupun saudara," ujar Mashuri, pada awak media.
Diduga karena sang nenek sudah tidak kuat dengan aroma menyengat dari jasad, ia kemudian melaporkan perihal jasad bayi tersebut kepada para tetangga.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/jenazah-bayi-dibunuh-ibu-surabaya.jpg)