Ini Cara Peternak di Ciamis Agar Sapinya Terhindari Dari Penularan PMK
Peternak di Ciamis punya cara sendiri untuk menghindari ternak sapinya tertular PMK
Penulis: Andri M Dani | Editor: Siti Fatimah
Beda lagi dengan Unda (40). Di kandang di belakang rumahnya di Lingkungan Desa Kelurahan Cigembor Ciamis, Unda memelihara 2 ekor sapi. Seekor sapi betina produktif dan seekor lagi anaknya (pedet) yang masih berusia 4 bulan.
Untuk menjaga kesehatan induk dan anak sapinya tersebut, Unda selalu menjaga kebersihan kandang. Menjaga lantai kandang yang sudah dilantai tembok agar selalu kering dengan menabur serbuk gergaji.
“Serbuk gergaji ini harus ada apalagi sekarang musim hujan. Lantai kandang agar selalu terjaga kering. Tidak becek basah oleh kencing dan kotoran sapi,” ujar Unda kepada Tribun Senin (27/6).
Baca juga: Rugi Akibat PMK, Peternak di Bandung Barat Minta Kompensasi Segera Dicairkan
Setiap hari taburan serbuk gergaji tersebut diganti. Bekas serbuk gergaji yang sudah terpakai berikut sisa pakan, dikumpulkan dalam kandang kemudian dibakar. Api akan membakar tumpukan bekas gergaji dan sisa pakan tersebut seperti api memakam sekam. Perlahan tapi pasti, tidak menyala besar tapi lama-lama hangus dan menyebar asap. Asap digunakan sebagai pengusir nyamuk dan lalat yang masuk kandang.
Untuk pakan induk dan anak sapinya tersebut, Unda mengandalkan hijau-hijaun berupa rumput, daun-daunan serta batang dan daun jagung serta jerami.
Untuk minum sapinya, Unda meracik ramuan sendiri berupa cairan herbal yang terbuah dari jahe, kunyit, kencur, laja dan rempah-rempah yang sudah digodok. Airnya diberikan untuk minuman sapi peliharaannya 4 kali sehari.
Air godokan rempah-rempah herbal tersebut juga dipercikan pada pakan berupa rumput-rumput.
“Untuk menjaga sapi selalu sehat dan tidak ketularan PMK saya memang pakai ramuan sendiri berupa cairan herbal rempah-rempah tersebut,” katanya.
Bila sapinya kelihatan kurang sehat, menurut Unda, ia mempersiapkan ramuan lain, rempah dan telur.
“Sampai hari ini sapi saya, alhamdulilah sehat. Tadi sebelum divaksin kan dicek dulu kesehatannya oleh dokter hewan, tim dari Dinas Peteranakan,” ujar Unda