637 Sapi dan Kerbau di Subang Diduga Terpapar PMK, Terbanyak di Purwadadi

hewan ternak yang terindikasi terpapar PMK paling banyak ditemukan di daerah peternakan di kawasan Subang bagian barat

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Ahya Nurdin
Fungsional Medik Veteriner Ahli Muda Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Subang, drh. Wina Suprihatin, Senin (27/6/2022). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG- Penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Subang mulai menjangkit hewan ternak.

Menjelang Hari Raya Iduladha 1443 H,  Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Subang, mencatat 637 hewan ternak yang diduga terindikasi terpapar PMK.

Fungsional Medik Veteriner Ahli Muda Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Subang, drh. Wina Suprihatin, mengatakan ada 600 lebih hewan ternak yang diduga terpapar PMK itu.

"Hewan ternak sapi perah, sapi potong, dan kerbau yang diduga terindikasi PMK tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di antaranya Kecamatan Purwadadi, Subang, Tambakdahan, dan Jalancagak," ujar Wina Suprihatin.

Menurut Wina, hewan ternak yang terindikasi terpapar PMK paling banyak ditemukan di daerah peternakan di kawasan Subang bagian barat, baik milik perusahaan maupun kelompok ternak.

"Paling banyak ditemukan di Purwadadi karena populasi hewan ternak di sana banyak, selain ada kelompok peternak, juga ada beberapa perusahaan peternakan hewan di sana," Kata Wina Suprihatin, Senin (27/6/2022).

Baca juga: Peternak Menangis Sambil Usap Sapi yang Mati Terpapar PMK: Sapi Nang Nganjuk Iyeuh

Dikatakan Wina Suprihatin, dari ratusan hewan yang diindikasikan terkena PMK, 200 sudah dinyatakan sembuh berkat penanganan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Subang.

Tiga ekor di antaranya mati dan 13 ekor lagi dipotong paksa. "Ada tiga ekor hewan ternak yang mati mendadak, dan langsung dikuburkan, kemudian ditaburi kapur, agar virusnya juga ikut mati," katanya.

Sejak awal Juni 2022, Dinas Peternakan melakukan gerakan partisipasi 1.000 peternak untuk melakukan deteksi dini terhadap PMK, bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Wina menyebutkan, ke-1.000 peternak hewan itu mendapat pendampingan Tim Ahli dari IPB.

"Mudah-mudahan saja, para peternak ini bisa berkontribusi terhadap penanggulangan PMK. Terlebih saat ini, menghadapi Iduladha," Katanya.

Wina berharap peternak segera melapor jika menemukan hewan ternak terindikasi PMK ke Dinas Peternakan.

"Segera lapor ke kami jika dilingkungan warga ada temuan hewan ternak terindikasi terpapar PMK, agar kami bisa mengantisipasi sejak dini," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved