Tak Ditemukan di Tempat Tidur, Wanita di Pangandaran Ini Meninggal Dunia di Sumur

Oom Romlah (56) ditemukan tak bernyawa karena tenggelam di sumur. Oom Romlah diduga depresi.

Penulis: Padna | Editor: Giri
Petugas tagana saat mengevakuasi mayat wanita yang ditemukan di sumur di Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (25/6/2022) sore. (Dok. Nana Suryana) 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Oom Romlah (56) ditemukan tak bernyawa karena tenggelam di sumur. Oom Romlah diduga depresi.

Informasi yang diterima Tribunjabar.id, Oom Romlah (56) merupakan warga Dusun Cidadap RT 37/06 Desa Cimerak, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran.

Dia tenggelam di sumur pada Sabtu (25/6/2022) sekitar pukul 15.30 WIB.

Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana, menyampaikan, awalnya Oom Romlah tak ditemukan di tempat tidur pada Jumat (24/6/2022) sekitar pukul 03.00 WIB.

Sebelumnya, dia tidur dengan saksi Ade di rumahnya.

Hingga pagi, Oom Romlah tak juga pulang.

"Tapi, keesokan harinya yaitu hari Sabtu (25/6/2022) sekira pukul 15.30 WIB korban ditemukan oleh saksi satu (Mamah) di sebuah sumur milik saudara Saji. Tepatnya, di Dusun Cidadap RT 37/06 Desa Cimerak dalam keadaan sudah meninggal dunia dan mengambang dengan jarak dari rumah korban ke sumur sekira 100 meter," ujar Nana dalam laporannya yang diterima Tribunjabar.id, Sabtu (25/6/2022) malam.

Baca juga: Ini Jenis Luka Berat yang Dialami Korban Bus Maut di Tasikmalaya yang Dirawat di RSUD Sumedang

Kemudian, mayat tersebut dievakuasi. Ternyata ada pemberat di kaki kanannya berupa batu yang dibalut dengan kain kerudung, lalu diikatkan ke kaki kanan.

"Kemudian dilakukan visum luar oleh petugas medis dari Puskesmas Cimerak yang mana hasilnya tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh mayat tersebut dan pihak keluarga korban telah menerimanya," kata Nana.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Tasikmalaya, Nasib Satu Penumpang Belum Diketahui, Masih Dicari di Lokasi

Nana mengatakan, keluarga menerima peristiwa itu sebagai takdir sehingga menolak dilakukan autopsi.

Menurut keterangan dari keluarga korban, kata Nana, korban sering mengeluh karena capai dan pikiran terganggu atau depresi.

"Juga, sebelumnya jarang tidur malam serta selalu bilang ke keluarganya ingin bunuh diri," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved