Persib Bandung
Dua Bobotoh Persib Bandung Meninggal, Umuh Muchtar Klaim Tidak Ada Kelalaian dari Panpel: Lihat CCTV
Tentang bobotoh Persib yang berdesakan, kata Umuh Muchtar, hal itu terjadi secara mendadak, tetapi panpel juga sudah siap dengan segala pengamanan.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, mengklaim tidak ada kelalaian dari pihak panitia pelaksana (panpel) saat pertandingan Persib Bandung vs Persebaya Surabaya.
Pada pertandingan yang digelar pada Jumat (17/6/2022) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (BLA) itu ada dua bobotoh asal Bogor dan Kota Bandung yang meninggal dunia akibat berdesakan.
"Tidak (ada kelalaian). Kalau dikatakan ada kelalaian, bisa dilihat dari CCTV yang di mana-mana ada," ujarnya saat ditemui di Cimahi, Rabu (22/6/2022).
Tentang adanya bobotoh yang berdesakan, kata Umuh, hal itu terjadi secara mendadak, tetapi pihak panpel juga sudah siap dengan segala pengamanan.
Baca juga: Bomber PERSIB BANDUNG Ini Dedikasikan Golnya buat 2 Bobotoh yang Meninggal: Tak Sebanding tapi . . .
"Kalau tidak siap dengan pengamanan, mungkin sudah banyak korban."
"Saat kejadian juga korban langsung dibawa ke rumah sakit," kata Umuh.
Setelah adanya kejadian itu, bobotoh menggelar unjuk rasa di depan kantor PT PBB, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, untuk meminta agar pihak panpel melakukan pembenahan sistem tiket pertandingan.
Dalam aksi tersebut bobotoh ditemui Koordinator Panpel Persib Bandung, Budi Bram, yang menyatakan siap untuk mundur setelah adanya insiden dua bobotoh yang meninggal dunia itu.
"Kalau tidak disukai sih enggak, Bram juga (Koordinator Panpel Persib Bandung) sudah benar semua, nanti saya juga akan kasih arahan," ucap Umuh.
Kemarin, ratusan bobotoh Persib Bandung kembali berunjuk rasa di depan Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung.
Bobotoh melakukan unjuk rasa menyusul insiden yang menewaskan dua rekan mereka saat hendak menonton laga Persib kontra Persebaya di Stadion Geloran Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jumat lalu.
Baca juga: Bobotoh Persib Bandung Tuntut Permintaan Maaf, Panpel Siap Mundur, Umuh Siap Bertanggung Jawab
Selain meminta panitia pelaksana (panpel) pertandingan bertanggung jawab, para bobotoh Persib juga meminta panpel meminta maaf.
"Mengakui kesalahan serta kelalaiannya secara terbuka, dan diposting ke akun media sosial ofisial Persib," ucap perwakilan bobotoh, Ruhana, dalam aksi yang mereka sebut sebagai aksi "Bobotoh Berduka" itu.
Selain itu, para bobotoh menuntut panpel untuk melakukan evaluasi secara besar-besaran.
Mereka juga menuntut panpel untuk mengimplementasikan Pasal 54 ayat 4 dan 5 UU Keolahragaan Nomor 11 tahun 2022.
"Penuhi hak kami sebagai suporter yang sudah mengikuti prosedur (membeli tiket), termasuk keamanan dan keselamatan suporter," ujar Ruhana.
Ruhana mengatakan, mereka tak mau bernegosiasi terkait tuntutannya ini.
"Postingan permintaan maaf kami tunggu dalam waktu 1x24 jam!"
Di depan para peserta aksi, Koordinator Panpel Pertandingan, Budi Bram, mengakui kelalaiannya dalam penyelenggaraan laga Persib-Persebaya, Jumat lalu.
Baca juga: Tadi Malam Bobotoh Persib Bandung Berteriak-teriak di Kafe dan Pos Kamling, Begini Suasananya
Ia juga meminta maaf secara terbuka.
"Saya legowo. Kalaupun saya harus mundur, saya siap. Tapi, izinkan saya untuk menyelesaikan pertandingan hari ini dulu. Itu tanggung jawab saya," ujar Budi.
Tak hanya Budi, permintaan maaf juga disampaikan Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Umuh Muchtar.
"Saya meminta maaf dan akan bertanggung jawab secara penuh dengan segala insiden yang sudah terjadi," ujar Umuh di depan peserta aksi. (*)