Persib Bandung
Kronologi Insiden GBLA Kata Bobotoh yang Selamat, Ribuan Orang Berdesakan, Ia Jatuh & Terinjak-injak
Ini detik-detik peristiwa mengenaskan di Stadion GBLA versi bobotoh yang selamat.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pertandingan lanjutan di Grup C antara Persib Bandung dan Bhayangkara FC dimungkinkan untuk tak lagi digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pasca-insiden yang menewaskan dua bobotoh, Jumat lalu.
Stadion Si Jalak Harupat (SJH) disebut-sebut menjadi alternatif stadion yang akan dipilih.
Alternatif lainnya, laga tetap digelar di GBLA tapi tanpa penonton.
Semua kemungkinan itu diungkapkan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan, saat ditemui di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (19/6/2022).
Iwan Bule, begitu Mochamad Iriawan biasa disapa, mengatakan PSSI sudah menerjunkan tim investigasi untuk menyelidiki insiden yang memilukan itu.
Tim diketuai langsung anggota Exco dan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
"Kami akan urai kenapa insiden ini bisa terjadi. Nanti kita tunggu perkembangannya," ujar Iwan Bule.
Iwan mengaku sangat prihatin dengan insiden tersebut. Hal itu, ujarnya, seharusnya tidak terjadi.
"Itu sebabnya PSSI langsung turun tangan. Mohon sabar. Soal siapa yang salah, prematur kalau saya ngomong itu. Masih diselidiki," ujarnya.
Namun, Iwan menegaskan, penyelidikan juga dilakukan oleh pihak kepolisian karena jika terbukti ada kelalaian dalam kejadian tersebut, nantinya bakal ada pidana.
"Kalau PSSI hanya melihat bagaimana tiket yang dijual sesuai dengan yang ketentuan atau tidak, pelaksanaannya bagaimana, dan soal kegiatan," ujarnya.
Menyusul insiden tewasnya bobotoh, kata Iwan, berbagai kemungkinan bisa terjadi mengenai laga Persib berikutnya.
Bisa saja laga tetap berlangsung di GBLA tapi tanpa penonton, atau bisa juga dipindah ke venue yang lebih memungkinkan.
"Untuk partai selanjutnya jadi kewenangan kepolisian. Izin masih tetap di sana (GBLA) atau dipindah, misalnya ke Si Jalak Harupat, kami sebagai federasi akan ikut arahan kepolisian," ujarnya.
Iwan mengatakan, insiden itu harus menjadi bahan evaluasi bagi panitia pelaksana lokal agar tidak terulang kembali karena kapasitas stadion hanya untuk 75 persen.