Surya Paloh Umumkan 3 Bakal Capres NasDem: Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo
Partai Nasional Demokrat (Nasdem )telah menentukan tiga nama bakal calon presiden yang akan diusung pada Pemilu 2024.
lihat foto
TRIBUNJABAR.ID - Partai Nasional Demokrat (Nasdem)telah menentukan tiga nama bakal calon presiden yang akan diusung pada Pemilu 2024.
Penentuan tersebut diumumkan pada Rakernas Partai NasDem 2022, di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (16/6/2022).
Nama-nama tersebut adalah nama yang sudah dikenal masyarakat, salah satu namanya bahkan merupakan kader partai lain.
Baca juga: TERUNGKAP, Ciri-ciri Capres Usulan Nasdem, Salah Satu Cirinya Ganteng: Tak Ada Nama yang Abrakadabra
Tiga nama tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
"Memutuskan, menetapkan rekomendasi untuk bakal calon presiden di Pilres 2024 adalah Anies Rasyid Baswedan, Muhammad Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo," Ujar Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Surya Paloh memastikan, ketiganya memiliki kualifikasi yang sama dan setara.
"Tidak ada yang kurang satu sama lain dari tiga nama ini, nilainya sama semua," ujar Surya Paloh.
Sebelumnya, Sekjen DPP Partai NasDem Johnny G Plate menyatakan pengambilan keputusan dalam rekomendasi calon presiden dari 34 DPW tidak didasarkan pada sistem pemungutan suara.
Artinya, DPP tidak melihat berapa banyak suara yang direkomendasikan untuk satu figur tertentu. Nama yang diusulkan juga tidak dikelompokkan dalam peringkat.
Sejumlah nama yang diusulkan oleh DPW nantinya akan digodok oleh DPP hingga ada tiga nama dan selanjutnya akan dipilih satu nama oleh ketua umum.
Baca juga: Jika Anies Baswedan Malam Ini Diumumkan Capres Nasdem, Sosok Muda Cerdas Ini Bisa Jadi Wapresnya
Johnny juga menjelaskan selain nama yang diusulkan DPW, DPP juga akan mengusulkan nama capres dari Nasdem.
"Perlu dicatat bahwa dalam pengambilan keputusan rekomendasi oleh panitia pengarah tidak dilakukan atas dasar pemungutan suara, namun mengacu pada tatib yang telah disampaikan, yaitu musyawarah untuk mufakat," ujarnya.
