Seperti Inilah Pengakuan Para Guru Eril di SMAN 3 Bandung, Anak Ridwan Kamil Sederhana Naik Sepeda
Berikut inilah pengakuan para guru SMA Eril di SMAN 3 Bandung mengungkap sosok Eril yang rendah hati dan kesehariannya saat sekolah dekat dengan
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Kebaikan Eril atau Emmeril Kahn Mumtadz masih terkenang di antara orang-orang terdekatnya.
Baru-baru ini, para guru SMA Eril di SMAN 3 Bandung mengungkap pengakuan tentang sosok Eril yang rendah hati.
Ya, guru-guru SMA Eril itu mengungkap keseharian anak Ridwan Kamil saat sekolah yang sederhana naik sepeda.
Sebelumnya, kebaikan Eril terungkap dari Ridwan Kamil, putranya membelikan sepatu untuk satpam sekolahnya di SMAN 3 Bandung.
Baca juga: Cerita Ibu-ibu Dibantu Eril, Ungkap Kebaikan Anak Ridwan Kamil dari Bandung Bantu saat Anaknya Tiada
Ridwan Kamil menceritakan Eril membelikan sepatu tersebut dari Spanyol.
Bahkan Gubernur Jawa Barat itu mengaku baru mengetahui putranya berteman dengan satpam sekolah tersebut.
Tak hanya satpam sekolah, para guru SMA Eril pun memberikan pengakuan tentang sosok Eril.
Seperti diungkap Wakil Kepala Sekolah SMAN 3 Bandung, Sucipto.
Sucipto mengaku sosok Eril begitu rendah hati, anak Ridwan Kamil itu tak menampakkan sedikit pun dirinya sebagai anak Gubernur Jawa Barat.
“Tidak menampakkan sedikit pun bahwa dia anak pejabat,” ujar Sucipto.
Sucipto menceritakan keseharian Eril saat sekolah yang begitu sederhana.
Sehari-hari Eril lebih memilih mengayuh sepeda untuk berangkat pergi dan pulang sekolah.

Meski anak pejabat, Eril juga mengenakan pakaian atau seragam yang sama dengan siswa lainnya.
“Kalau anak pejabat mungkin kualitas pakaiannya berbeda, itu tidak, sama saja,” ujarnya.
Selain itu, Sucipto menceritakan sosok Eril juga bergaul dengan siapa saja, bahkan dengan karyawan dan satpam sekali pun.
Sucipto menceritakan mendapati Eril memberikan sepedanya kepada caraka atau karyawan sekolah bertugas sebagai satpam.
Mengejutkannya lagi, Eril juga bersahabat dengan karyawan sekolah yang juga telah wafat.
“(Eril) juga dekat dengan salah seorang pesuruh atau caraka di sini yang sudah almarhum, Pak Isak, begitu dekat dengan caraka, karyawan di SMAN 3 Bandung,” bebernya.
Sucipto mengaku pertama kali mendengar kabar Eril tenggelam di Sungai di Swiss, para guru SMA Eril terhenyak kaget.
“Hampir semua warga sekolah SMAN 3 terhenyak kaget, karena hampir warga sekolah di sini mengenal Eril,” ujarnya.
Sejak kabar tersebut, warga sekolahnya sangat mengkhawatirkan keselamatan Eril.
Tak hanya itu, warga sekolahnya pun turut mendoakan dengan harapan saat itu Eril selamat.
Namun, pada akhirnya jasad Eril ditemukan, pihaknya pun bersyukur karena bisa dikebumikan secara layak dan sesuai syariat Islam.
Baca juga: Terharu, Cerita Eril Ungkap Cita-cita Kecilnya Alasan Kuliah di ITB, Ternyata Ada Peran Ridwan Kamil
Pesan Menyentuh Eril untuk Guru SD Kembali Viral
Sejak kabar musibah menimpa Eril itu, tak sedikit masyarakat turut prihatin dan mendoakan kepergiannya.
Termasuk ucapan prihatin dan doa itu datang orang-orang yang pernah mengisi kehidupan Eril.
Di antaranya yakni Guru SD yang pernah mengajar Eril di Darul Hikam, Ibu Wawat Widiarty.
Ibu Wawat Widiarty, Guru SD Darul Hikam itu membongkar Eril sempat menuliskan pesan menyentuh.
Ya, pesan menyentuh itu ditulis Eril tepat di momen perpisahannya dengan Guru SD yang mengajarnya.
Betapa pesan menyentuh itu membuat Guru SD Eril itu terkesan dan terkenang.
Bahkan pesan menyentuh Eril saat SD itu pun kini menjadi viral.
Lalu, seperti apa pesan menyentuh yang ditinggalkan Eril saat perpisahan di sekolah dasarnya tersebut?
Dikutip dari Intens Investigasi, Wawat Widiarty, Guru SD Eril mengungkap pesan menyentuh tersebut.
Dari seratusan pesan yang dibaca di buku perpisahan dari muridnya rata-rata menuliskan saran untuk SD Darul Hikam.
Namun, dari sekian banyak pesan itu, Wawat mengaku terkesan saat membaca tulisan dari Eril.
Ia mengungkap tulisan Eril menyampaikan pesan menyentuh bahwa dirinya senang bersekolah di Darul Hikam tersebut.
“Ketika saya baca untuk tulisan Andanda Eril ini, dia ini menuliskan bahwa dia sangat senang bersekolah di Darul Hikam karena banyak mendapat ilmu yang berguna,” ungkap Wawat, Guru SD Eril tersebut.

Tak cukup sampai di sana, Eril juga menyampaikan pesan untuk sekolah tempat ia menimba ilmu di tingkat dasar tersebut.
Eril menyampaikan doa dan harapan agar SD Darul Hikam terus lebih baik dan berguna dan bermanfaat bagi alam sekitarnya.
“Itu pesan yang Eril tulis di buku kenangan kelas 6 waktu itu, jadi pesannya itu beda gitu dibanding dengan kesan dan pesan yang ditulis anak lainnya,”
“Itu yang paling berkesan menurut saya,” ujarnya.
Sebagai seorang guru, meski Eril sudah melanjutkan pendidikan di tingkat lebih tinggi ia masih memperhatikan kiprah murinya itu.
Wawat juga mengaku terkesan bagaimana sosok anak Ridwan Kamil itu punya kiprah mulai di organisasi kemanusiaan, Jabar Zilenial.
Baca juga: Kebaikan Eril yang Baru Diketahui, Disebut Kakak Baik oleh Anak Panti, Disangka Staf Gubernur
Guru SD Darul Hikam itu menceritakan sosok Eril membekas di hati para guru lainnya.
Ia dikenal sebagai pribadi yang ramah, rendah hati dan berbaur.
Oleh karena itu, tak heran sosok Eril begitu terkenang di hati para guru.
Bahkan para guru pun kagum dengan sifat Eril yang tidak sombong sejak kecil, bahkan jadi panutan bagi murid seusianya.
Wawat mengaku saat itu ia mengajar Eril yang duduk di bangku sekolah dasar kelas 2.
“Yang saya kenal luar biasa anak ini, pertama mandiri, kemudian sopan santunnya luar biasa,”
“Kemudian keperduliannya terhadap teman, dan kemampuan kolaborasinya itu sudah terlihat sejak kecil gitu,” ungkap Guru SD Eril tersebut.
Selain itu, Wawat menilai sosok Eril dikenalnya begitu rendah hati sejak dari kecil.
Wawat masih melihat sosok kepribadian Eril di SMP yang juga berada di Darul Hikam.
Menurutnya saat kiprah sang ayah, Ridwan Kamil maju, sikap Eril tak berubah.
“Dia ketika bertemu saya gak beda gitu, ketika dia dulu anaknya Arsitek, kemudian Wali Kota, kemudian sudah menjadi anak Gubernur juga beliau masih sama humble-nya itu, jadi tidak berubah, jadi tidak pilih-pilih teman,” bebernya.
Baca juga: Sisi Lain Sosok Eril di Mata Dosennya di ITB, Rendah Hati, Sedang Kerjakan Tugas Akhir Dinilai Baru