Breaking News

Kasus Covid-19 Karena Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Makin Naik, Bisa Picu Gelombang Baru?

Subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia terus meningkat. Apakah bisa picu gelombang baru covid-19?

Editor: Ravianto
STR / AFP
Foto ini diambil pada 14 Maret 2022 menunjukkan seorang warga menjalani tes asam nukleat untuk virus corona Covid-19 di Shenyang, di provinsi Liaoning timur laut China. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Jumlah kasus positif Covid-19 karena subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia terus meningkat. Apakah bisa picu gelombang baru Covid-19?

Jika semula dilaporan 4 kasus di Bali pada pekan lalu, kini bertambah menjadi 8, serta 12 kasus sedang dianalisa.

Pakar kesehatan FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, kondisi ini perlu diwaspadai. Apakah bisa picu gelombang baru Covid-19?

"Jadi dalam beberapa hari sudah menjadi 20 dari 4 orang awalnya, naik 5 kali lipat," kata dia dalam pesan tertulis yang diterima, Selasa (14/6/2022).

Lebih lanjut ia mengatakan, subvarian tersebut diperkirakan akan menjadi dominan di Eropa dalam minggu-minggu mendatang.

Varian omicron dari coronavirus seperti hasil pengamatan dari mikroskop.
Varian omicron dari coronavirus seperti hasil pengamatan dari mikroskop. (NATIONAL INSTITUTE OF INFECTIOUS DISEASES/VIA KYODO/JAPAN TIMES)

Adapun peningkatan kasus tergantung pada dua faktor.

Pertama, proteksi imunitas.

"Ini tergantung cakupan dan kapan waktu vaksinasi sebelumnya untuk tenaga kesehatan kita sudah di booster lebih dari 6 bulan yang lalu" ungkapnya.

Kedua, gambaran atau landscape dari gelombang yang terjadi sebelumnya.

"Secara umum memang tidak ada bukti ini lebih parah, tetapi harus amat diwaspadai peningkatan hospitalisasi (dan ICU) pada mereka yang berusia di atas 60 atau 65 tahun," ungkap Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini.

Prof Tjandra Yoga Aditama
Prof Tjandra Yoga Aditama (HO/TRIBUNNEWS)

Sejauh ini, masih dikumpulkan data tentang efektifitas obat monoclonal antibodies (mAb) pada pasien BA.4 dan BA.5.

"Apakah efeknya sedikit menurun atau tetap saja masih diteliti," imbuhnya.

Diketahui, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa atau ECDC meningkatkan klasifikasi BA.4 and BA.5 dari variants of interest menjadi variants of concern (VOC) pada 12 Mei 2022.

Subvarian ini pertama ditemukan di Afrika Selatan pada January dan February 2022.
BA.4 and BA.5 adalah bagian dari Omicron clade (B.1.1.529).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved