Gejala Subvarian BA Tak Beda Jauh dengan Covid-19 dan Ringan, Ini Gejala Covid-19 yang Paling Umum

Jumlah kasus positif Covid-19 karena subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia terus meningkat.

Editor: Ravianto
ISTIMEWA
Gambar yang menunjukan virus Corona Virus SARS-Cov-2 yang menginfeksi sel manusia 

TRIBUNJABAR.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mendeteksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Jumlah kasus positif Covid-19 karena subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia terus meningkat.

Jika semula dilaporan 4 kasus di Bali pada pekan lalu, kini bertambah menjadi 8, serta 12 kasus sedang dianalisa.

Baca juga: Terkait Naiknya Kasus Covid-19 Karena Subvarian BA, Masyarakat Diminta Tak Panik, Ini Penjelasannya

Baca juga: Kasus Covid-19 Karena Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Makin Naik, Bisa Picu Gelombang Baru?

Subvarian tersebut diketahui memiliki tingkat kesakitan rendah pada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Ada 4 kasus subvarian BA.4 dan BA.5 pertama yang dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022.

Total 4 kasus terdiri dari 1 orang positif BA.4 seorang WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala serta vaksinasi sudah dua kali, seperti diberitakan Kemenkes.

Sisanya, 3 orang kasus positif BA.5, yang merupakan pelaku perjalanan luar negeri delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali pada 23-28 Mei 2022.

Kondisi klinis tiga orang itu antara lain, dua orang tidak bergejala dan satu orang gejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal.

Rata-rata dari mereka sudah vaksin Booster bahkan sampai ada yang 4 kali divaksin Covid-19.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, di tingkat global secara epidemiologi subvarian BA.4 sudah dilaporkan sebanyak 6.903 sekuens melalui GISAID.

Laporan tersebut berasal dari 58 negara.

Adapun 5 negara dengan laporan BA.4 terbanyak, antara lain Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark, dan Israel.

Sedangkan BA.5 sudah dilaporkan sebanyak 8.687 sekuens dari 63 negara.

Ada 5 negara dengan laporan sekuens terbanyak yaitu Amerika, Portugal, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan.

“Dari laporan itu disampaikan bahwa transmisi BA.4 maupun BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian omicron BA.1 dan BA.2."

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved