Pemakaman Eril di Cimaung

Terungkap Kebaikan Eril, Beri Ini pada Pemulung, Datangi Pasien Covid-19, Beri APD dan Obat

Terungkap percakapan Ridwan Kamil kepada Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jendral (TNI) Dudung Abdurrachman tentang amalan yang biasa dilakukan Eril

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Instagram @ridwankamil
Foto terakhir Eril yang diambil langsung oleh Ridwan Kamil 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Di tengah perasaan duka, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menceritakan kebaikan dan amalan sang putra, Emmeril Kahn Mumtadz yang baru diketahuinya.

Hal tersebut disampiakan Ridwan Kamil ketika menerima ucapan belasungkawa dari Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jendral (TNI) Dudung Abdurrachman dan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir.

Jenazah Eril, sapaan Emmeril Kahn Mumtadz, telah dimakamkan hari ini, Senin (13/6/2022) di Cimaung, Kabupaten Bandung.

Baca juga: Jejak Kebaikan Eril yang Baru Terungkap, Emil Tak Tahu Anaknya Bantu Penderita Covid, Lakukan Ini

Terungkap percakapan Ridwan Kamil kepada Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jendral (TNI) Dudung Abdurrachman tentang amalan yang biasa dilakukan Eril.

Percakapan itu didengarkan juga oleh Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, yang hadir bersamaan dengan Kasad dan direkam oleh Sekda Sumedang, Herman Suryatman.

Di dalam rekaman yang diterima TribunJabar.id, terdengar perkataan Ridwan Kamil bahwa yang mendoakan Eril adalah orang-orang dari seluruh dunia.

"Dari seluruh dunia, Amerika, Australia, Palestina ulama-ulama mendoakan, alhamdulillah," kata Ridwan Kamil dalam video yang diambil sebelum keberangkatan ke Cimaung.

Ridwan Kamil mengatakan bahwa hari ini Eril dimakamkan dengan kelegaan hati keluarga dan rasa bahagia.

"Hari ini saya makamkan dengan kelegaan hati dan rasa bahagia, anak ini menginspirasi banyak orang,"

"Saya baru tahu kebaikannya sekarang. Ada yang pernah sakit Covid-19 ngasih tahu, katanya Pak dulu saya ditolong Eril, diberikan APD dan sebagainya,"

"Anaknya satpam kemudian cerita bahwa Eril sering menemui pemulung sambil membawa makanan dan lain-lain," kata Ridwan Kamil.

Eril Bantu Anak Yatim

Ridwan Kamil membuka cerita dengan judul "KAPAN KITA PULANG?".

Cerita itu merujuk pada kisah hidup di dunia yang diyakininya sebagai sebuah perjalanan yang harus memiliki bekal dan persiapan.

Sebagai sebuah perjalanan, Ridwan Kamil yakin cerita hidup selalu dimulai dari sebuah titik awal dan selesai di titik akhir.

"Kami sekeluarga sudah mengikhlaskan, bahwa sesungguhnya ia sudah selesai dengan perjalanannya," kata Ridwan Kamil, dikutip dari Instagram @ridwankamil, Senin (6/6/2022).

Baca juga: Pemakaman Eril Dihadiri Ribuan Warga, Ridwan Kamil Minta Maaf bila Perjalanan Terganggu

"Ia berpulang kepada pemilik sesungguhnya sesuai jadwalnya," imbuhnya.

Tidak memungkiri sebagai orang tua, baik Ridwan Kamil dan Atalia Praratya, berpikiran ingin bertukar posisi dengan sang putra jika memungkinkan.

Namun Ridwan Kamil meyakini bahwa logika manusia tidak sama dengan ketetapan takdir.

"Jika terdengar cucuran tangis ibunya setiap malam dan raungan tak bersuara ayahnya, itu semata karena hati kami hancur berkeping-keping," tutur Gubernur Jabar itu.

Ridwan Kamil mengatakan meski Eril masih berusia 23 tahun secara biologis, namun ia memiliki amal kebaikan yang luas sehingga pergi dalam keadaan panjang umur.

"Tidaklah penting kita lahir dan pulang di mana. Karena sesungguhnya semua tempat di dunia ini adalah bumi Allah SWT," ujar Ridwan Kamil.

"Eril, kamu niatnya pergi mencari ilmu dan pelajaran, maka akhirnya kamulah yang memberikan ilmu dan pelajaran kepada kami semua," katanya.

Kemudian, Ridwan Kamil menceritakan amal-amal kebaikan Eril yang pernah dilakukan selama hidupnya.

Pertama, Ridwan Kamil bercerita tentang bagaimana Eril membelikan baju Lebaran untuk anak-anak yatim dan memberikan THR pada satpam menggunakan uangnya sendiri.

"Mungkinkan ini karena kebaikanmu membelikan baju Lebaran kepada anak-anak yatim itu, atau karena kebaikanmu ngasih THR dari uangmu sendiri ke satpam-satpam itu, Ril?" tutur Ridwan Kamil.

Gubernur Jabar itu juga bercerita bahwa si anak sulung harus bekerja sambilan ketika ia kuliah.

"Mungkinkan ini pahala kesabaranmu, saat tidak semua maumu kami berikan walau kami mampu sehingga kamu harus bekerja sambilan sambil kuliah, Ril?" kata Ridwan Kamil.

"Mungkinkan ini balasan dari doa-doa malammu dan akhlak muliamu yang selalu menebar senyum penuh radiasi bahagia itu, Ril?" imbuh Ridwan Kamil.

Berdasarkan penuturannya, Eril juga diceritakan pernah membagikan sedekah untuk panti asuhan dan duafa di kala hujan.

"Mungkinkan ini buah dari saat kamu hujan-hujan memimpin anak-anak muda membagikan sedekah kepada panti asuhan dan duafa-duafa itu, Ril?" kata Ridwan Kamil.

"Mungkinkan ini berkah dari kebaikanmu selalu melindungi sesama manusia di sekelilingmu, Ril?

Bahkan di saat kejadian itu, kamu selamatkan ibumu dengan melarangnya masuk ke sungai dan kamu relakan pelampung itu untuk adikmu," tutur Ridwan Kamil.

Sebagai ayah dari Eril, Ridwan Kamil pun meyakini sejatinya putra sulungnya itu adalah pahlawan.

"Kamu sejatinya adalah pahlawan," ujar Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil pun berharap agar sang putra bisa berpulang ke Sang Pencipta dengan keadaan tenang.

"Tenanglah di mana pun kamu berada Ril, sesunguuhnya Ridhallahu fi ridhawalidain. Ridha Allah akan menyertaimu sekarang, karena kami kedua orang tuamu sudah ikhlas melepas kepulanganmu," tutur Ridwan Kamil.

Meski demikian sebagai orang tua, Ridwan Kamil tetap berharap jasad Eril bisa ditemukan.

"Walau suatu saat nanti kami ingin berseru, 'Allahu Akbar!,' jika suatu hari Allah izinkan pertemuan kami dengan jasadmu," ujar Ridwan Kamil.

Terakhir, Gubernur Jabar itu mentutup ceritanya dengan mempertanyakan kembali judul yang dibuatnya, "JADI KAPAN KITA PULANG?".

"Kita tidak pernah tahu, namun jika panggilan pulang itu datang, pastikan bekal itu cukup," katanya.

Eril meninggal dunia akibat tenggelam di Sungai Aare, Swiss. Jenazahnya baru ditemukan setelah 14 hari pencarian dilakukan di sungai yang megah itu.

Kedatangan Eril ke Swiss dua pekan lalu adalah untuk mencari sekolah untuk dia melanjutkan studi di sana. Di sela pencarian sekolah, dia berenang dan peristiwa yang membuatnya tenggelam itu terjadi.

Eril ditemukan seorang guru SD. Perempuan itu sedang berjalan kaki untuk pergi mengajar. Guru itu melintas ke bedungan Engehalde dan melihat jenazah Eril tercekat di sekitar bendungan.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved