Adhikarya Parlemen
Raden Tedi: Empat Pilar Kebangsaan untuk Keutuhan dan Persatuan Bangsa
Anggota DPRD Jabar, Raden Tedi, ST., tampaknya tidak pernah mengenal kata lelah untuk terus menyosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan kepada masyarakat
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Anggota DPRD Jabar, Raden Tedi, ST., tampaknya tidak pernah mengenal kata lelah untuk terus menyosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan kepada masyarakat.
Kali ini, Tedi menyosialisasikannya dalam Sosialisasi Sketsa Kebangsaan di Aula Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.
Sosialisasi pada Jumat, 3 Juni 2022, tersebut masyarakat mendengarkan pemaparan mengenai Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Uniknya, kegiatan ini mendapat antusiasme juga dari kalangan perempuan dan ibu-ibu.
Anggota dewan dari Fraksi Partai Amanat Nasional ini mengatakan ia pun memberikan pemaparan Sketsa Kebangsaan mengenai Empat Pilar Kebangsaan kepada kaum ibu.
Ia sadar bahwa seorang ibu adalah sosok sentral dalam pendidikan keluarga, khususnya kepada anak-anaknya.
"Keluarga selama ini menjadi tempat pertama dan yang paling utama dalam menerapkan pendidikan kepada anak dan setiap individu masyarakat, selain di sekolah. Fungsi keluarga ini sangat disadari betul dalam penerapan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat," kata Raden Tedi.
Warga yang menghadiri sosialisasi tersebut pun, katanya, diminta untuk menyebarluaskan pemahaman yang didapatnya kepada orang lain, minimal kepada keluarganya di rumah masing-masing.
"Intinya tentang empat pilar ini kita sudah tahu, makanya kita melakukan sosialisasi bukan berarti kita mengajarkan, tapi ini mengingatkan kepada warga yang ada, untuk bisa disosialisasikan minimal di keluarganya," kata Raden Tedi.
Anggota dewan dari daerah pemilihan Kabupaten Subang, Majalengka, dan Sumedang, ini mengatakan Empat Pilar Kebangsaan tersebut harus diajarkan kepada generasi penerus bangsa. Jangan sampai, sistem pembelajaran jarak jauh selama pandemi ini mengikis pengetahuan anak-anak tentang Empat Pilar Kebangsaan.
"Kita juga cukup miris saat kondisi sekarang ini banyak anak atau bahkan anak-anak kita yang kurang menghargai dan bertoleransi kepada orang lain. Kita harus jadikan empat pilar kebangsaan ini sebagai alat pemersatu bangsa," kata Raden Tedi.
Ia mengatakan untuk mencegah perilaku yang menyimpang dari budaya bangsa dan juga menangkal radikalisme, masyarakat harus terus mendalami dan menjalankan Empat Pilar Kebangsaan pada kehidupan sehari-hari.
Bahasan Empat Pilar Kebangsaan, kata Raden Tedi, dapat menjadi bahasan yang menarik di tengah keluarga. Mengisi waktu senggang dengan membaca bersama buku yang ia bagikan dalam kegiatan Sketsa Kebangsaan. (*)
