Siapa Pemilik Bahan Peledak, Senjata Api, dan Ribuan Peluru Gedung Tua di Bandung? Ini Kata Pengamat
Bahan peledak dan senjata api lengkap dengan ribuan peluru berkaliber 7,62 ditemukan seorang pegawai pada Senin saat hendak membersihkan gedung tua
"Itu tidak mungkin kalau sipil yang membuat, bukan buatan tangan kan," ujar Obsatar melalui telepon, kemarin.
Ia mengaku belum berani menduga temuan bahan peledak dan senjata itu berkaitan dengan tindak terorisme.
"Saya belum berani mengatakan itu terorisme yah, karena kalau terorisme dia tidak mungkin dapat dari senjata organik," katanya.
Teroris, kata dia, biasanya menggunakan senjata dan bahan peledak buatan tangan, bukan pabrikan.
"Okelah bahannya TNT, tapi bahan TNT yang dibuat tangan untuk peledak itu tidak sama dengan produk pabrik, kalau itu produk pabrik, tidak mungkin bisa dibeli sipil," katanya.
Meski tidak bisa dipastikan bahwa bahan peledak, senjata dan ribuan butir peluru itu bagian dari gerakan terorisme, Obsatar mengingatkan bahwa hal ini pantas diwaspadai.
Baca juga: BREAKING News, Benda Mirip Bom & Senjata Api Ditemukan di Jalan Asia Afrika Bandung, Ini Kata Polisi
"kami harus tahu bahwa potensi laten dari gerakan teroris itu kemungkinan besar masih ada di wilayah Jawa Barat," tambahnya.
Menurutnya, dilihat dari ukuran peluru dan bahan peledak jenis TNT, besar kemungkinan milik institusi TNI atau Polri.
"Artinya bisa saja itu sebenarnya milik organik yang tertinggal atau milik organik yang melakukan pengamanan khusus tertentu kemudian lupa atau gimana gitu," ucapnya.
"Yang di organik itu semua ada nomor serinya dan nomor seri itu walaupun disimpan, bisa ditandai bahwa itu digunakan oleh angkatan mana dan satuan apa, itu ada serinya," katanya.
Biasanya, kata Obsatar, setelah polisi melakukan identifikasi akan ketahuan pemiliknya siapa dan sumbernya dari mana.
"Mereka akan mengeluarkan rilis bahwa ini sebenarnya milik organik dari kesatuan mana, kemudian misalnya tertinggal karena apa," ucapnya. (nazmi abdurahman)