SOSOK yang Banyak Bangun Jalan dan Masjid di Jabar Ini Ikut Sponsori Formula E, Begini Alasannya

Satu di antara sponsor penyelenggaraan Formula E di Jakarta adalah Joko Suranto. Dia merupakan pengusaha properti yang tinggal di Bandung.

Editor: Giri
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Joko Suranto ikut mesponsori gelaran Formula E. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Satu di antara sponsor penyelenggaraan Formula E di Jakarta adalah Joko Suranto. Dia merupakan pengusaha properti yang tinggal di Bandung.

Nama Joko Suranto sebelumnya sempat menjadi perbincanan karena aksinya mengeluarkan banyak uang untuk memperbaiki jalan umum di kampung halamannya di Groboggan, Jawa Tengah.

Namun, ternyata, dia juga memperbaiki beberapa jalan di Jawa Barat.

Bukan hanya jalan, masji juga dia bangun.

Kini, dia mau mengeluarkan uang demi suksesnya balapan mobil listrik itu karena kedekatannya dengan sang ketua panitia, Ahmad Sahroni.

"Ketua panita, sahabat saya, Bro Sahroni itu bisa berhasil. Saya melihat Bro Sahroni ini orang muda yang mestinya, nantinya bisa melakukan banyak hal. Saya senang melihat orang yang do something itu, bukan hanya yang lain. Makanya saya sangat menghargai proses dia berjibaku menggelar Formula E ini," kata Joko saat ditemui Kompas.com di kantornya, Bandung, Sabtu (4/6/2022).

Tidak diungkapkan besaran uang diberikan untuk acara tersebut.

Dia hanya menyatakan, Ahmad Sahroni sudah berjuang keras untuk mewujudkan terselenggaranya Formula E di Sirkuit Jakarta Internasional E-prix Ancol.

Apalagi banyak rintangan yang dihadapi panitia acara itu.

"Kita tahu Bro Sahroni ini berusaha, bagian dari generasi muda yang sudah berbuat sesuatu melakukan sesuatu dan tantangannya saya melihatnya juga tidak gampang, tapi tetap harus berjalan, dan alhamdulillah ini sudah berjalan," sebut dia.

Baginya, dedikasi orang-orang yang terlibat dalam Formula E harus diberikan dukungan penuh tanpa terkecuali.

Sebab dalam perjalannya, kata Joko, selalu tersirat pesan kebaikan yang bermanfaat untuk sesama.

Baca juga: Puan Maharani Ungguli Ganjar Pranowo Dalam Hal Ini Berdasarkan Survei IPO, Prabowo Berada di Puncak

"Intinya pesan moral kita, hal yang baik itu harus dilakukan harus di dukung bahkan di-support setidaknya jangan dihambat, itu hal kebaikan harus didukung," tutur dia.  

Sejak pertama kali disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, balapan mobil listrik itu langsung menuai pro kontra.

Joko sadar betul atas situasi itu.

Bahkan, ia mengaku tidak sedikit yang menganggap dukungannya memiliki tendensi politis.

Namun, Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jawa Barat ini tidak memikirkan hal tersebut.

"Dunia politik itu bukan dunia saya, dunia saya itu dunia yang produktif dan tentunya penuh kebermanfaatan. Ya, kalau mau berpikir politis ya silakan. Bagi saya memikirkan sesuatu yang bukan dunia saya itu, buang-buang waktu," kata dia.

Dia menyampaikan, jika sesuatu perbuatan selalu dikaitkan dengan pandangan politis, maka bangsa ini tidak memberikan kesempatan bagi warganya untuk berbuat baik.

"Ya, kalau terus begitu, habis waktu kita, kapan kita harus berbuat baiknya keburu mati. Tagline ini kan harus berbuat baik, berbuat baik itu bukan berarti kita harus lebih baik dari orang lain enggak juga ketika ada yang lebih baik yang harus kita support dengan doa, dengan ucapan, agar event itu bisa berjalan baik," ungkap dia.

Dipandang politis oleh publik, kata Joko, juga pernah dialaminya ketika membangun jalan.

Baca juga: Penjual Minyak Goreng Jahat Beraksi di Majalengka, Sempat Dikejar Warga, Dua Orang Berhasil Kabur

Padahal, jalan yang dibangun tidak pernah diperuntukan atau dikhususkan untuk siapa pun, melainkan untuk semua kalangan masyarakat.

"Saya waktu bangun jalan memang melihat jalan ini basisnya siapa, jalan itu ada basis siapa? Enggak ada. Saya enggak pernah melihat latar belakang apa pun, sekali berbuat baik maka harus mampu bermanfaat untuk sesama, sesederhana itu," tutur dia.

Kendati dukungan yang diberikan bukan dari dunia yang menjadi bidangnya, Joko mengaku tidak menutup kemungkinan memberikan sesuatu yang lain, sesuai dengan tagline-nya, "jangan takut berbuat baik".

"Insyaallah, doain saja kita bisa bertumbuh banyak. Kita sehat dan nawaitu (niat) kita saya hanya ingin bermanfaat untuk orang banyak. Niat saya hanya ingin jadi manusia biasa, yang ingin berbuat baik, bermanfaat bagi sesama. Niat saya sesederhana itu enggak lebih, bahkan enggak kepikiran tentang di luar itu, karena di luar itu capek dan beban," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved