Kelompok Khilafatul Muslimin Cimahi Juga Sempat Konvoi, Ini Kata Pak RW Tempat Mereka Bermarkas
Kegiatan tersebut digelar pada Minggu (29/5/2022) dan aksi dari jemaah kelompok Khilafatul Muslimin itu sempat diketahui warga
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Kelompok Khilafatul Muslimin yang memiliki markas di Jalan Sadarmanah, Gang Unjani nomor 33 B, RT 5/6, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi ternyata sempat mengadakan kegiatan konvoi.
Kegiatan tersebut digelar pada Minggu (29/5/2022) dan aksi dari jemaah kelompok Khilafatul Muslimin itu sempat diketahui warga karena mereka memakai atribut lengkap dan menyebarkan selebaran tulisan panjang berisi nasehat dan himbauan.
Ketua RW 6, Asep Saefudin mengatakan, pihaknya melihat sendiri terkait aksi konvoi yang dilakukan oleh kelompok Khilafatul Muslimin tersebut karena saat itu mereka berangkat dari markas yang ada di wilayahnya.
"Saya melihat mereka memang konvoi pada hari Minggu menggunakan motor lewat sini. Saya lihat ada lima motor, satu motornya dua orang," ujar Asep saat ditemui di rumahnya, Kamis (2/6/2022).
Terkait aksi konvoi tersebut, Asep mengaku tidak menerima laporan dari kelompok itu, sehingga pihaknya baru mengetahui setelah adanya iring-iringan sepeda motor.
"Sebelumnya gak ada laporan terkait kegiatan itu, saya cuma melihat langsung ada iring-iringan. Tapi saya biasa saja gak terlalu memperhatikan, saya juga gak nanya tujuannya kemana," katanya.
Kemudian, kata Asep, pada Senin (30/5/2022) malam, aparat kepolisian datang ke markas mereka dan Asep juga turut mendampingi untuk menanyakan tujuan dari konvoi jemaah kelompok Khilafatul Muslimin itu.
"Saya mendampingi Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan pak RT (menanyakan ke penanggungjawab)," ucap Asep.
Ia mengatakan, setelah menanyakan terkait aksi konvoi mereka ke pihak penanggungjawab wilayah Cimahi, tujuan dari konvoi itu hanya untuk membuat laporan kegiatan ke pusat sambil menyebarkan tulisan panjang berisi nasehat dan himbauan.
"Setelah mereka konvoi, warga di sini juga biasa saja, gak ada apa-apa," ujarnya.
Penanggungjawab kelompok Khilafatul Muslimin Cimahi Ajat Sudrajat enggan berkomentar banyak terkait aktivitas konvoi yang dilakukan oleh kelompoknya itu.
"Paling bisa hubungi amir wilayah, biar lebih jelas jawabannya (Pak Nono). Ini amir wilayah priangan," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon.
Bermarkas di Mushola Tanpa Nama
Kelompok Khilafatul Muslimin yang saat ini tengah ramai diperbincangkan karena melakukan aksi konvoi di sejumlah daerah ternyata memiliki markas di daerah Kota Cimahi.
Berdasarkan penelusuran Tribun Jabar, markas kelompok Khilafatul Muslimin itu berada di Jalan Sadarmanah, Gang Unjani Nomor 33 B, RT 5/6, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Markas kelompok tersebut merupakan sebuah musala kecil tanpa nama yang didominasi cat warna putih dan hijau.
Musala ini berada di gang sempit dan berada di tengah permukiman warga.
Adanya papan putih yang bertulisan 'Khilafatul Muslimin Wilayah Priangan' lengkap dengan alamatnya semakin memperkuat bahwa musala tersebut merupakan markas kelompok Khilafatul Muslimin.
Namun berdasarkan pantauan Tribun Jabar, pada Kamis (2/6/2022), di musala tersebut tampak sepi karena tidak ada aktivitas sama sekali, baik aktivitas dari warga sekitar maupun kelompok Khilafatul Muslimin itu sendiri.
Pintu musala tersebut tampak terkunci rapat dan tidak terpantau digunakan untuk salat berjamaah layaknya masjid ataupun musala yang lainnya.
Ketua RW 6, Asep Saefudin membenarkan bahwa musala tersebut merupakan markas dari kelompok Khilafatul Muslimin yang saat ini aktivitasnya tengah ramai diperbincangkan masyarakat.
"Iya benar, itu (musala) tempat kelompok Khilafatul Muslimin, tapi hanya digunakan untuk kegiatan keagamaan saja dari kelompoknya," ujar Asep saat ditemui di rumahnya, Kamis (2/6/2022) sore.
Ia mengatakan, jemaah yang hadir dalam kegiatan keagamaan kelompok Khilafatul Muslimin itu merupakan warga luar daerah, sedangkan penanggungjawabnya merupakan warga pendatang yang sudah tinggal lama di dekat musala tersebut.
"Tempat itu sudah lama (dijadikan markas kelompok Khilafatul Muslimin), tapi tidak tahu pasti, kalau enggak salah dari tahun 2000-an," katanya.
Namun selama itu, kata dia, warga sekitar tidak merasa terganggu dengan adanya aktivitas mereka karena mereka hanya mengadakan kegiatan kegamaan saja.
"Jadi, warga juga sebetulnya biasa saja dan enggak ada apa-apa karena kegiatannya hanya pengajian saja," ucap Asep.
Ia memastikan, bahwa warga sekitar yang menjadi jemaah dalam kegiatan keagamaan kelompok Khilafatul Muslimin itu tidak banyak karena mayoritas warga luar daerah.
"Jemaah yang merupakan warga sekitar berdasarkan informasi dari pak RT hanya beberapa kepala keluarga saja, gak lebih dari 5 kepala keluarga-lah," katanya.