Surah Al Quran
Ayat Kursi Disebut Ayat Kewalian, Membacanya Akan Mendapatkan Kemuliaan dari Allah SWT
Ayat kursi ini yang merupakan ayat ke-255 dari surat Al-Baqarah kerap disebutkan oleh Rasulullah untuk dibaca oleh kita sebagai muslim.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Ayat kursi ini yang merupakan ayat ke-255 dari surat Al-Baqarah kerap disebutkan oleh Rasulullah SAW untuk dibaca oleh kita sebagai muslim.
Ayat kursi memiliki sejumlah manfaat dan khasiat untuk kita dalam menjalankan kehidupan.
Dikutip dari buku "Keistimewaan ayat kursi, 1000 Berkat- 43 Mukjizat- 33 Khasiat" karya Al Ustaz H Saifuddin Aman, ayat kursi disebut Ayat Al Wilaayah, Ayat Kewalian.
Sifat-sifat Allah SWT yang terkandung dalam ayat kursi merupakan tanda kedigdayaan Allah.
Orang-orang yang membaca secara terus-menerus atas dasar pengetahuan, keyakinan dan keikhlasan, diperlakukan Allah layaknya kekasih, sama ketika Allah memperlakukan para Rasul dan Nabi dengan lembut dan penuh rahmat.
Kepada orang tersebut Allah memberikan karamah (kemuliaan), yaitu sesuatu yang luar biasa yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Dengan karamah, orang itu terangkat derajatnya di hadapan manusia, dan bahkan dikagumi oleh seluruh makhluk Allah yang lain.
Baca juga: Manfaat Membaca Ayat Kursi disebut Ayat Mukhrijah, Ayat Pengusir Kejahatan
Maka tidaklah heran jika doa dan keinginannya tidak terhambat. Bagi Allah, orang tersebut telah menjadi Wali, yang mendapatkan anugrah berupa kemampuan menghadirkan keajaiban.
Ayat kursi disebut ayat kewalian, karena orang yang membacanya mendapat "Karamah" atau kemuliaan dari Allah, dia berada dalam naungan Allah.
Al- Wilayah artinya kekuasaan yang dijalankan dengan oenuh santun dan kelembutan.
Orang yang diberikan wilayah atau derajat kewaliyan, dialah orang yang santun dan lembut karakternya, tetapi mampu menghadirkan hal-hal yang luar biasa.
Berikut bacaan Ayat Kursi dengan latin beserta terjemahnya.
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Latin:
Allaahu Laailaaha illa huwal hayyul qayyuum. Laa ta'khudzuhu sinatuw walaa nauum. Lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardhi. Mangdzalladzii yasyfa'u 'indahuu illai bi idznih. Ya'lamu maa baina aiydiihim wamaa kholfahum walaa yukhiithuuna bisyayin min 'ilmihii illaa bimaa syaaa a. wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardho. Walaa yauduhuu khifdhuhumaa wa huwal'aliyyul 'adhiim.