PROFIL Khilafatul Muslimin yang Kampanyekan Khilafah, Sevisi dengan HTI Tapi Beda 'Leluhur'

Konvoi pemotor Khilafatul Muslimin viral sebarkan pesan khilafah. Mereka satu visi dengan HTI namun beda irisan karena gabung dengan NII

Editor: Mega Nugraha
Istimewa
Konvoi pemotor sampaikan pesan khilafah dari organisasi Khilafatul Muslimin 

TRIBUNJABAR.ID- Sempat viral konvoi pemotor bawa poster khilafah dari organisasi Khilafatul Muslimin wilayah Jakarta Raya pada 29 Mei 2022.

Di poster, bertuliskan 'sambut kebangkitan khilafah Islamiyah'. Kemudian tulisan lain yakni "Jadilah Pelopor Penegak Khilafah Ala Minhajin Nubuwwah," tulis poster lainnya.

Rupanya, konvoi pemotor kelompok Khilafatul Muslimin itu tak hanya pernah terjadi di Jakarta.

"Konvoi rombongan yang membawa tulisan kebangkitan Khilafah di Cawang, Jakarta Timur juga terjadi sebelumnya di Brebes. Mereka mengkampanyekan tegaknya sistem khilafah sebagai solusi umat yang dilakukan oleh kelompok Khilafatul Muslimin," kata Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nur Wahid kepada wartawan, Selasa (31/5/2022).

Ia memastikan bahwa kelompok Khilafatul Muslimin punya visi dan ideologi yang sama dengan Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI yang resmi dibubarkan pemerintah. Namun, leluhurnya berbeda. Jika HTI berkorelasi dengan jaringan internasional, Khilafatul Muslimin tidak.

Baca juga: Polda Jabar Dalami Organisasi Khilafatul Muslimin, Kabid Humas: Konvoi di Cimahi dan Karawang

"Bedanya, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) merupakan gerakan trans-nasional dan sedang memperjuangkan sistem khilafah di berbagai negara. Sementara Khilafatul Muslimin mengklaim sudah mendirikan khilafah dengan adanya khalifah yang terpilih," jelasnya.

Latar belakang Khilafatul Muslimin, kata dia, secara irisan ideologi, bersinggungan dengan Negara Islam Indonesia (NII) karena tokoh kunci Khilafatul Muslimin merupakan mantan NII.

"Pendiri dan pemimpinnya adalah Abdul Qadir Hasan Baraja mantan anggota NII sekaligus salah satu pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki bersama Abu Bakar Baasir (ABB) dan lainya, serta ikut ambil bagian dalam Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) tahun 2000," ungkapnya.

Dalam kasus ini, BNPT diamanatkan sebagai leading sektor untuk melakukan koordinasi pencegahan terhadap paham yang dapat mendorong terorisme.

"Terkait Khilafatul Muslimin BNPT telah mengkoordinasikan pemerintah daerah, forkopimda di seluruh wilayah NKRI untuk mewaspadai gerakan ini karena bertentangan dengan falsafah bangsa dan berpotensi melahirkan gerakan terorisme," pungkasnya.

Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi atau biasa disapa Gus Fahrur menjelaskan tentang rombongan pemotor yang viral memamerkan atribut khilafah di Jakarta Timur.

Apalagi, peristiwa itu terjadi jelang 1 Juni yang diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

“Ya itu harus dipanggil dan ditertibkan, bahwa ideologi khilafah bertentangan dengan konsensus nasional NKRI,” ujarnya kepada Kompas.TV lewat pesan WhatsApp, Selasa (31/5/2022).

Lebih lanjut, Gus Fahrur juga menegaskan bahwa pengusung ideologi khilafah adalah kelompok yang terjebak romantisme masa lalu.

“Mereka orang yang terjebak romantisme (khilafah) masa lalu, hari ini sudah tidak mungkin dapat dilakukan lagi,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved