Pedagang di Indramayu Ketar-ketir, Baru 2 Minggu Rasakan Minyak Goreng Murah, Kini Subsidi Dicabut
Para pedagang khawatir, dampaknya akan kembali membuat minyak goreng mengalami kelangkaan hingga membuat harga kembali mahal.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Para pedagang sembako di Pasar Baru Indramayu ketar-ketir. Hal ini karena pemerintah resmi mencabut subsidi minyak goreng.
Mereka khawatir, dampaknya akan kembali membuat minyak goreng mengalami kelangkaan hingga membuat harga kembali mahal.
Menurut salah seorang pedagang, Adang Wahyudi, padahal para pedagang di pasar tradisional di Indramayu belum lama merasakan harga minyak goreng murah.
Baca juga: Pedagang Minyak di Subang, Berani Jual Minyak Goreng Curah Melebihi HET, Siap-siap disikat TNI-POLRI
Kini, subsidi minyak goreng tersebut justru dicabut pemerintah.
"Belum lama padahal ngerasain minyak goreng curah murah, mungkin baru 2 mingguan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (31/5/2022).
Disampaikan Adang Wahyudi, saat ini, ia menjual minyak goreng curah sebesar Rp 16 ribu per kilogram.
Sebelumnya, harga minyak goreng curah bahkan mencapai Rp 19 ribu per kilogram.
"Jual Rp 16 ribu, dari agennya Rp 15 ribu," ucap dia.
Sedangkan untuk minyak goreng kemasan, harganya masih mahal.
Yakni, di kisaran Rp 21 ribu per liter untuk minyak goreng kemasan refil dan Rp 24 ribu per liter untuk kemasan botol.
Masih disampaikan Adang Wahyudi, soal dicabutnya subsidi minyak goreng ini, ia mengaku baru mengetahuinya dari pemberitaan hari ini.
Harga dari agen pun, kata dia, masih tetap sama atau belum mengalami perubahan.
Baca juga: Jual Minyak Goreng Curah di Atas HET, Tiga Pedagang Pasar Jagasatru Kota Cirebon Disanksi
Termasuk dari sisi pembelian minyak goreng, animo pembeli masih normal belum ada lonjakan.
"Mungkin mendadak pemberitahuannya, untuk sekarang belum ada lonjakan pembelian," ujar dia.