Mengenal Buta Warna Parsial yang Bikin Fahri Nur Rizky Calon Bintara Gagal Jadi Polisi

Nama Fahri Nur Rizky mendadak viral di media sosial. pemuda 21 tahuin ini mengatakan gagal berangkat menempuh pendidikan meski sebelumnya telah lolos.

Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Mega Nugraha
via Kompas.tv
Apa itu Buta Warna Parsial? 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Nama Fahri Nur Rizky mendadak viral di media sosial lewat curhatnya gagal pendidikan Polri meski sebelumnya lolos tes calon Bintara Polri 2021 Polda Metro Jaya.

Dalam video yang diunggah Fahri Nur Rizky, calon bintara yang gagal itu mengaku telah lolos seleksi calon Bintara dan menduduki peringkat 35 dari total 1.200 peserta.

"Ketika saya berangkat pendidikan, nama saya digantikan oleh orang yang gagal (seleksi). Saya mohon kebijaksanaannya Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Kapolri," ucap Fahri Nur Rizky, dikutip dari Kompas.tv, Selasa (31/5/2022).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpa pun menanggapi pernyataan Fahri Nur Rizky dan mengungkap bahwa Fahri memang sudah tiga kali mendaftar sebagai calon bintara Polri sejak 2019-2021.

Dua tahun pertama, Fahri Nur Rizky dinyatakan tidak lolos, hingga pada 2021, lanjut Zulpan, ia dinyatakan lulus tahap 1 calon bintara Polri tahun anggaran 2022.

Kendati demikian, Zulpan mengungkap bahwa dari hasil pemeriksaan kesehatan oleh tim medis Biddokkes Polda Metro Jaya, pemuda tersebut dinyatakan gagal seleksi lantaran buta warna parsial.

"Hasilnya buta warna parsial ini yang membuat yang bersangkutan tidak bisa mengikuti pendidikan, karena ini syarat mutlak," ungkap Zulpan.

Pemeriksaan kesehatan tersebut, kata Zulpan juga disaksikan oleh Kabid Propam serta Sekretariat SDM Polda Metro Jaya.

"Untuk anggota Polri adalah harus tidak buta warna, termasuk tidak buta warna parsial, ini syarat utama dari sisi kesehatan yang harus dipahamkan," sambungnya.

Lantas apa itu buta warna parsial yang membuat Fahri gagal lolos bintara Polri?

Dilansir dri laman Ciputra Hospital, buta warna parsial adalah masalah penglihatan ketika seseorang memiliki ketidakmampuan membedakan corak warna tertentu.

Ini bukan berarti tidak bisa melihat warna sama sekali, melainkan hanya beberapa warna seperti merah-hijau atau biru-kuning.

Keterbatasan dalam membedakan warna ini jarang terjadi pada banyak orang sehingga perlunya pengecekan secara khusus dengan bantuan dokter.

Menurut ulasan Gould Vision, situs tentang kesehatan mata yang berbasis di Amerika Serikat, orang yang didiagnosis dengan buta warna parsial memiliki penglihatan lebih rendah dari 20/70.

Buta warna banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita, 1 dari 12 pria dapat mengalami buta warna sedangkan hanya 1 dari 200 wanita yang menderita buta warna.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved