Pembangunan University of Lancester di Jawa Barat, Dukung Pembangunan SDM Berkualitas Global
Pembangunan University of Lancester di Jawa Barat untuk mendukung Pembangunan SDM Berkualitas Global
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dalam kunjungannya ke Inggris, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun bertemu dengan delegasi University of Lancester. Melalui postingan akun instagramnya, Ridwan Kamil mengatakan University of Lancester segera dibangun di Jawa Barat.
"University of Lancester di Jawa Barat akan segera dibangun sebagai persiapan pembangunan SDM Jawa Barat yang berkualitas global dan kompetitif dalam menjemput Indonesia Emas 2045. Khususnya di bidang Engineering and Business 4.0," kata Ridwan Kamil.
Ia mengatakan kerja sama pun dijalin dengan universitas di Inggris tersebut melalui beberapa program unggulan untuk peningkatan kualitas SDM di Jawa Barat.
"Kerja sama tersebut, juga program Interfaith Dialogue dengan mengirimkan delegasi ulama Jawa Barat ke Inggris dalam program English for Ulama, dibicarakan bersama Ibu Rt Hon Amanda Milling, Minister for Asia at the Foreign, Commonwealth & Development Office dan delegasi University of Lancaster," katanya.
Ia mengatakan dibicarakan juga investasi dari Inggris di bidang energi terbarukan di Jawa Barat. Pembangunan sumner energi hijau ini akan membuat Jawa Barat menjadi provinsi hijau di Indonesia.
"Juga kesepakatan akan banyaknya investasi dari Inggris di bidang Energi Terbarukan atau renewable energy di Jawa Barat. Percontohan akan dimulai dibangun pembangki listrik tenaga angin di Garut," katanya.
Ia mengatakan Jawa Barat tidak bisa berdiam diri menunggu perubahan, melainkan harus aktif menjemput upaya perubahan tersebut melalui lobi dan komunikasi kerja sama.
"Kemajuan dan cita-cita itu harus dijemput tidak bisa ditunggu. Tugas pemimpin adalah menyiapkan Ekosistemnya dari sekarang, sebagai investasi agar kesuksesannya bisa dipanen di masa depan," kata Ridwan Kamil.
Kang Emil juga menjajaki kerja sama di bidang ekonomi kreatif. Ia bertemu dengan Penasihat Ekonomi Kreatif di London, John Newbigin.
“Ekonomi kreatif belum ada organisasi secara internasional yang bisa mewadahi berbagai potensi, membangun jaringan, serta mengembangkannya secara maksimal," kata Kang Emil.
"Yang ada biasanya konferensi yang digelar setahun sekali dan bersifat rutin. Untuk skala global itu jarang. Kita ada rencana berkoalisi, tapi bukan koalisi politik, melainkan berkoalisi untuk membuat ekonomi kreatif agar mempunyai impact yang lebih besar,” terangnya.
Pada Oktober 2022 direncanakan digelar deklarasi di Bali pendirian organisasi koalisi ekonomi kreatif dunia.
"Saya berharap, kita dapat bekerja sama menciptakan sebuah organisasi baru yang mempunyai dampak lebih global bagi ekonomi kreatif di seluruh pelosok negeri, khususnya di Indonesia dan Inggris," ungkap Kang Emil.