Sudah Seharian Hilang, Polisi Swiss Ungkap 2 Alasan Pencarian Emmeril Kahn Anak Ridwan Kamil Sulit
Pencarian Emmeril Kahn anak Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aaree masih dilakukan. Polisi Swiss ungkap dua alasan pencarian sulit dilakukan
TRIBUNJABAR.ID - Sudah sehari berlalu, pencarian Emmeril Kahn anak Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aaree masih dilakukan.
Kini, Polisi Swiss mengungkap dua alasan pencarian Emmeril Kahn anak Ridwan Kamil sulit dilakukan.
Musibah menimpa putra sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz menjadi perhatian publik.
Proses pencarian putra Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang hilang sejak Kamis (26/5/2022) masih terus diupayakan.
Bahkan pencarian pemuda bernama lengkap Emmeril Kahn Mumtadz telah dilakukan sudah seharian.
Namun hingga berita ini ditulis, sosok akrab disapa Eril itu belum ditemukan.
Baca juga: Media Swiss Beritakan Emmiril Khan Anak Ridwan Kamil yang Hilang, 2 Perempuan Diselamatkan Warga
Polisi Bern, Swiss, akhirnya memberi informasi terbaru terkait proses pencarian Eril.
Menurut pihak kepolisian setempat, ada dua alasan pencarian Eril sukar dilakukan.
Saat dihubungi kontributor Kompas.com di Swiss Krisna Diantha Akassa pada Jumat (27/5/2022), Humas Polisi Bern Patrick Jean menerangkan, ada dua alasan sulitnya pencarian orang hilang atau tenggelam di Sungai Aare, sungai terpanjang di Swiss.
Pertama, air Sungai Aare sekarang sedang keruh karena lelehan salju.
Itulah sebabnya mengapa pencarian selama enam jam sejak anak Ridwan Kamil hilang belum membuahkan hasil.
Kedua pencarian hanya bisa dilakukan dengan boat (perahu) karena banyak pohon di sekitar Sungai Aare, sehingga tidak memungkinkan menggunakan helikopter.
Adapun polisi Bern mendapat laporan orang hilang terseret arus di Sungai Aare sekitar Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 9.45 pagi.
Lokasi tepatnya hilang adalah di kota Schonau Steg, provinsi Bern, Swiss. Patrick Jean mengonfirmasi ada tiga turis asal Indonesia yang berenang di Sungai Aare, yaitu dua perempuan dan satu laki-laki.
Lelaki yang disebut terakhir itulah yang kemudian dilaporkan hilang, tetapi polisi Bern enggan menyebut identitas atau statusnya sebagai anak Gubernur Jawa Barat, Indonesia, karena bukan wewenang mereka.