Bek Sayap Liverpool Ini Jadikan Man United sebagai Contoh: Nikmati Saja Sebanyak yang Kami Bisa

TRIBUNJABAR.ID – Liverpool telah sukses memenangi dua piala domestik di musim 2021-2022, yakni Piala Liga Inggris dan Piala FA.

Akan tetapi, keberhasilan tersebut tidak membuat bek sayap kanan Liverpool, Trent Alexander-Arnold, terlena begitu saja.

Pemain berusia 23 tahun itu menjadi salah satu pemain termuda yang sudah memenangi enam gelar utama di level klub.

The Reds memang telah menampilkan permainan yang konsisten sejak ditangani oleh Juergen Klopp pada 2015.

Juergen Klopp berhasil mempersembahkan semua trofi utama yang bisa dimenangkan termasuk mengakhiri penantian panjang 30 tahun Liverpool juara Liga Inggris.

Trent Alexander-Arnold, yang juga terlibat dalam menjadi salah satu figur penting dalam skuad Liverpool, mengakui hal tersebut hanyalah awal dari kesuksesan.

Ia lantas membandingkan tahun-tahun tanpa trofi yang dialami oleh Liverpool dengan tahun-tahun kegemilangan Manchester United dengan berbagai raihan trofi bersama Sir Alex Ferguson.

Baca juga: Mesut Oezil Jagokan Real Madrid Juara Liga Champions daripada Liverpool: Hati Saya Masih di Sana

Pemain Inggris tersebut tumbuh dan besar di masa Manchester United mendominasi Liga Inggris di tangan Sir Alex Ferguson.

Namun, hal tersebut kini justru berbalik dengan Liverpool yang sedang berada pada level konsistensi tinggi, sedangkan Man United dalam masa kekeringan prestasi.

Alexander-Arnold mengatakan banyak hal dapat berubah dengan cepat dan ia tidak ingin jemawa terhadap pencapaian yang telah diraihnya.

"Waktunya tepat, manajer, para pemain yang bisa kami rekrut, infrastruktur klub; pemilik yang relatif baru dan hanya disejajarkan dengan sempurna," kata Alexander-Arnold, dikutip BolaSport.com dari Mirror.

Baca juga: Liverpool Vs Real Madrid, Ada Pemain yang Ingin Balas Dendam, Klopp: Bukan Ide Fantastis

"Manajer itu sempurna untuk klub, para pemain, itu sudah lama datang."

"Saya ingat melihat Man United dan berpikir seperti apa jadinya mereka, mengejar gelar liga setiap tahun, Liga Champions, dan trofi setiap musim."

"Untuk dapat melakukan itu sekarang dan memiliki klub di tempat itu sekarang adalah sesuatu yang tidak bisa kita terima begitu saja."

"Saya akan menggunakan Man United sebagai contoh lagi - mereka mungkin berpikir 'kita seharusnya tidak menerima begitu saja, periode kesuksesan yang berkelanjutan karena sekarang sepertinya kita jauh dari itu.'"