Operasi Pemisahan Kembar Siam Zaina-Zahira Sukses, Ini Kesulitan yang Sempat Dialami Tim Dokter
bayi kembar siam asal Sukabumi, Queenetha Zaina dan Queenesha Zahira atau Zaina dan Zahira, berhasil dipisahkan melalui rangkaian operasi oleh Tim Kem
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - bayi kembar siam asal Sukabumi, Queenetha Zaina dan Queenesha Zahira atau Zaina dan Zahira, berhasil dipisahkan melalui rangkaian operasi oleh Tim Kembar Siam RSHS yang beranggotakan puluhan dokter dan tenaga medis lainnya di Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Rabu (25/5).
Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kamaruzzaman, mengatakan operasi pemisahan bayi kembar siam Zaina dan Zahira ini dimulai pulul 10.14 WIB dan berakhir pukul 13.31 WIB.
Baca juga: Bayi Kembar Siam dari Sukabumi, Zaina dan Zahira Berhasil Dipisahkan, Sang Ayah Mengaku Lega
Ia mengatakan operasi telah berhasil dan dua pasien ciliknya ini sudah dalam keadaan stabil.
"Operasi telah berhasil dan pasien dalam keadaan stabil, kemudian menjalani tahap penyelasaian dan penutupan pascaoperasi. Terima kasih, kami memberikan apresiasi kepada tim dan seluruh dokter yang terlibat dalam pelaksanaan operasi," kata Kamaruzzaman seusai operasi tersebut.
Setelah menjalani operasi selama 3 jam 17 menit sejak dimulai insisi, organ-organ tubuh bayi berhasil dipisahkan pada jam 13.31 dan membutuhkan waktu 3-4 jam untuk melanjutkan proses operasi hingga selesai.
Ia mengatakan pihaknya pun memberikan penghargaan kepada yayasan kitabisa.com yang membantu membiayai pelaksanaan operasi bayi kembar siam tersebut.
Ketua Tim Kembar Siam RSHS, Dikki Drajat Kusmayadi, mengatakan pemisahan bayi kembar siam ini dilakukan dari mulai bagian dada sampai perut. Termasuk sejumlah organ-organ vital, terutama liver.

"Alhamdulillah, kita lancar melakukan operasi kembar siam Zaina-Zahira. Sampai terpisah, berjalan 3 jam 17 menit. Pemisahan yang dilakukan dimulai dinding perut, dada, bagian dalam yang fusi adalah liver," katanya.
Ia mengatakan kembar siam Zahira dan Zaina termasuk pada kasus conjoined twin thoracoompalophagus, yakni kembar siam yang menempel pada bagian dada dan perut.
"Agak kesulitan saat memisahkan liver, serta selaput jantung yang menempel, namun alhamdulillah bisa dilakukan. Pada penutupan kulit cukup untuk ditutup. Dinding dada juga memerlukan sedikit alat penambal karena terbuka, tetapi alhamdulilah bisa dilapisi dengan alat tersebut dan tertutup dengan baik," kata Dikki.
Lebih lanjut dijelaskan, masing-masing organ bayi normal. Livernya sempat dempet, tetapi masing-masing liver mempunyai sistem saluran empedu dan darah masing-masing.
Ada juga pembuluh darah yang awalnya menyambung, tetapi bisa dipisahkan.
Ia mengatakan setelah operasi ini diharapkan tidak ada operasi lanjutan, tetapi tim dokter akan mengobservasi perkembangannya.