KECELAKAAN MAUT di Tanjakan Pari Ciamis, Ini yang Dilakukan Sopir Bus Saat Meninggalkan Lokasi
Ip (55), sopir bus pariwisata PO Pandawa DK 7307 WA yang mengalami kecelakaan maut di Tanjakan Pari, tidak langsung menghilang.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Giri
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Ip (55), sopir bus pariwisata PO Pandawa DK 7307 WA yang mengalami kecelakaan maut di Tanjakan Pari, jalan raya Panjalu-Panumbangan, Sabtu (21/5/2022) pukul 18.00 WIB, ternyata tidak langsung menghilang dari lokasi setelah kejadian.
Ia mengaku sempat berada di lokasi sampai sekitar satu jam setelah kejadian.
Dia sempat dibantu warga, diberi pakaian ganti.
Ip yang hanya menderita luka ringan tersebut kemudian memilih meninggalkan lokasi naik kendaraan umum ke Limbangan (Garut).
Dia bertemu pengurus PO Pandawa di Limbangan.
“Sebelum berangkat saya minta kondektur untuk tetap di lokasi. Saya sebut saya akan kembali, “ ucap Ip kepada Tribun, Senin (23/5/2022).
Setelah bertemu pengurus bus di Limbangan, Ip minta izin pulang ke Kronjo, Tanggerang , untuk menemui anak-istrinya.
“Saya minta izin ke Bu Haji (pengurus), untuk pulang dulu ke Tanggerang bertemu anak-istri,” ujar Ip.

Setelah bertemu keluarga, dia kembali ke limbangan pada Minggu (22/5), lalu menyerahkan diri ke polisi pada malam hari.
“Saya sempat pamit sama anak istri dan kemudian kembali ke Limbangan. Saya menyerahkan diri (tadi malam). Bukan kabur. Kalau setelah 1x 24 jam tidak kembali berarti kabur. Saya kan tidak kabur,” ucapnya.
Dia dijemput petugas dari Polres Ciamis saat berada di Limbangan. Kini Ip diamankan di Polres Ciamis.
Baca juga: Pria yang Gegerkan Leuwimunding Majalengka Hanya Bawa Bom Mainan, Dililit Rapi, Diamankan Polisi
Ip sudah berada di ruang Gakum Polres Ciamis menunggu diperiksa petugas pada sore tadi.
Ip yang merupakan sopir bus maut yang mengalami kecelakaan diduga mengalami gangguan rem.
Baca juga: Kronologi Lima Burung Seharga Ratusan Juta di Lembang Park Zoo Hilang Dicuri, Polisi Cek CCTV
Bus yang membawa rombongan peziarah asal Balaraja, Tanggerang, tersebut menabrak tiga mobil, empat motor, dan memorak-porandakan tiga rumah warga di Dusun Parpurna RT 20 RW 07, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Ciamis.
Akibat kejadian itu, empat orang meninggal dunia, yakni tiga warga dan seorang penumpang bus. (andri m dani)