Gim Internal Persib, Dedi Kusnandar Ngegolin Dari Setengah Lapang, Pantas Saja Disebut Kroosnandar

Ada gol ciamik dari Dedi Kusnandar saat gim internal Persib Bandung pada Sabtu (21/5/2022) di Stadion Sidolig, Kota Bandung.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha
Gelandang Persib Bandung Dedi Kusnandar saat berada di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Sabtu (22/5/2021). 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Ada gol ciamik dari Dedi Kusnandar saat gim internal Persib Bandung pada Sabtu (21/5/2022) di Stadion Sidolig, Kota Bandung.

Saat itu, Dedi Kusnandar bermain di klub putih biru melawan biru putih.

Dari unggahan Dedi Kusnandar di Instagramnya, tampak Dedi Kusnandar mendapat kesempatan eksekusi tendangan bebas dari tengah lapangan.

Tendangan bebas itu berawal dari pelanggaran yang dia terima.

Pantauan Tribun, setelah wasit menunjuk titik pelanggaran, tak berselang lama, pemain yang berjuluk Dedi Kroosnandar ini langsung menendang bola.

Baca juga: MOBIL Mewah Tunggangan Bek Persib Bandung Victor Igbonefo saat Latihan, Begini Spesifikasinya

Tak berapa lama, bola mengapung kemudian masuk ke gawang. Sang penjaga gawang, I Made Wirawan yang tampak terlalu maju dari tiang gawang, kewalahan mengantisipasi bola.

Alhasil bola tendangan Dedi Kusnandar itu masuk. Dia pun selebrasi kecil diikuti pemain lainnya.

Persib Bandung menggelar pertandingan internal untuk menguji kekuatan dan permainan tim di Stadion Sidolig, Kota Bandung, Sabtu (21/5/2022).

"Dicoba dulu aja kan," kata Dedi Kusnandar, dalam captionnya. Unggahannya itu dikomentari netizen dan sejumlah peain Persib

Bahkan, I Made Wirawan turut berkomentar.

"Topp," katanya.

Frets Butuan bahkan menyinggung pemain Jerman, Toni Kroos dalam berkomentar atas unggahan Dedi Kusnandar.

"Aa Krosnandar," katanya.

Dalam pertandingan tersebut, pada pemain di bagi dalam dua kesebelasan. Satu tim mengenakan kostum biru-putih-biru, yang diperkuat oleh para pemain seperti I Made Wirawan, Nick Kuipers, Henhen Herdiana, Beckham, Frets Butuan, Erwin, Ezra Walian, termasuk pemain seleksi asal Jepang, Ryohei Miyazaki, dan pemain lainnya.

Serta tim lainnya mengenakan kostum putih-biru-biru, yang diperkuat oleh Fitrul Dwi Rustapa, Victor Igbonefo, Achmad Jufriyanto, Arsan Makarin, Zalnando, dan pemain lainnya 

Pertandingan pun berakhir dengan skor 6-1 bagi kemenangan tim putih-biru-biru.

Baca juga: INIKAH Namanya Jodoh: Saat Persib Buru Gelandang, Ada Rohit Chand yang Dilepas Persija

Profil Dedi Kusnandar

Gelandang Persib Bandung Dedi Kusnandar memiliki reputasi sebagai pemain yang andal dalam memberikan operan.

Bahkan, dia mendapat julukan Dedi Kroosnandar, yang merujuk kepada gelandang andalan Timnas Jerman dan Real Madrid, Toni Kroos.

Julukan itu tentu saja tidak sembarang disematkan kepada Dedi. Secara kemampuan, pemain yang akrab disapa Dado itu mirip dengan Toni Kroos.

Dia lihai memberikan umpan pendek dan panjang, mampu membaca permainan lawan, serta dibekali skill untuk menjadi penghubung yang baik antara lini belakang dan depan.

Kemampuan Dedi sudah terlihat sejak ia menimba ilmu di Sekolah Sepak Bola (SSB) UNI Bandung, awal tahun 2000-an.

Tak butuh waktu lama, pemain kelahiran Sumedang, 23 Juli 1991, ini bergabung di tim muda Persib pada medio 2005-2008.

Selama memperkuat Persib junior, beragam prestasi pun pernah ditorehkan oleh Dado, mulai dari juara Haornas hingga trofi legendaris di level junior, Piala Soeratin.

"Pengalaman yang paling ekstrem bagi saya saat harus pergi ke luar tim Persib. Padahal sudah bergabung dengan Persib. Dulu membayangkan sebentar lagi mencapai mimpi," ujar Dado.

Namun keputusan yang diambil oleh Dado bisa dikatakan cukup tepat.

Di Pelita Jaya U-21, Dado meraih gelar juara ISL U-21 2009. Bukan hanya itu, dia dinobatkan sebagai pemain terbaik.

Namanya kala itu mulai dirindukan oleh bobotoh untuk kembali ke Persib, apalagi Dado merupakan pemain yang dibesarkan oleh tim berjuluk Maung Bandung.

Namun, Dado tak mau terburu-buru pindah ke tim yang sangat dicintainya itu.

Dia memilih untuk mencari pengalaman terlebih dahulu agar kemampuannya benar-benar siap bermain untuk Persib.

Liga 1 2010/2011 menjadi kali pertama Dado bermain di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Dado ditarik ke tim senior Pelita Jaya yang kala itu dilatih oleh legenda Persib, Djadjang Nurdjaman.

Sebagai pemain debutan, Dado langsung tampil baik dengan catatan 21 kali penampilan dan 2 gol. Sejak saat itu, dia selalu tampil reguler di Pelita Jaya.

Panggilan Timnas pun menghampiri pemilik nomor punggung 11 di Persib itu.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved