Detik-detik UAS Dicekal di Singapura, Ungkap Perlakuan Petugas Imigrasi hingga Merasa Dilecehkan

Ustaz Abdul Somad akhirnya menceritakan detik-detik dirinya ditahan petugas Imigrasi Singapura, tangan ditarik, merasa dilecehkan

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
YouTube
Ustaz Abdul Somad ungkap detik-detik ditahan petugas Imigrasi di Singapura, ungkap perlakuan petugas 

TRIBUNJABAR.ID - Ustaz Abdul Somad akhirnya menceritakan detik-detik ditahan petugas imigrasi Singapura.

Ustaz yang disapa UAS itu menganggap dirinya tak diizinkan masuk ke Singapura karena dideportasi.

Ia mengungkap dirinya sudah punya izin masuk namun dipulangkan, maka dari itu dirinya merasa dideportasi.

Ustaz Abdul Somad mengatakan saat itu dirinya sudah masuk ke negara kota Singa tersebut.

Baca juga: Hari Ini Demo Bela UAS Akan Digelar di Depan Kedubes Singapura, Singapura Dituntut Minta Maaf

“Terlepas dari istilah itu, saya namakan itu deportasi, karena kami sudah masuk, sudah scan paspor, sudah cap dua jempol, dan keluarga dan sahabat saya sudah menunggu di sana dengan koper,”

“Mereka sudah lebih satu jam di sana menunggu saya, bisa dicek di kamera CCTV di ICA, mulai dari 14.30 sampai 18.30 waktu Singapura di pelabuhan Tanah Merah Ferry Ter," ungkap Ustaz Abdul Somad, dikutip dari kanal Youtube Ustadz Abdul Somad Official, Jumat (20/5/2022).

Sementara, suami, anak dan sahabatnya sudah masuk dirinya ditahan petugas imigrasi.

Kemudian Ustaz Abdul Somad menceritakan perlakuan petugas imigrasi saat menahan dirinya.

Sebagaimana diungkap UAS sebelumnya, dirinya sempat diinterograsi di ruangan sempit berkuran 1x2 m.

UAS mengatakan perlakuan petugas imigrasi tersebut tak memperlakukan dirinya sebagai tamu.

“Mereka tidak memberikan ruang interview, kita tidak dianggap sebagai tamu,”

“Mereka sangat melecehkan kita, ditarikanya tangan didudukannya di pinggir jalan, kursi, dia lalu lalang macam dianggapnya kita itu tunggul di tengah ladang,” ujar UAS, dikutip dari kanal Youtube-nya, Jumat (20/5/2022).

Dalam situasi tersebut dirinya pun tak diperbolehkan menggunakan teleponnya.

Jangankan menghubungi kedutaan besar Indonesia, UAS saat itu pun tak bisa memberikan koper yang isinya perlengkapan bayi anak kepada istrinya.

Saat tiba di Singapura, sang istri menggendong bayinya. Sementara ia membantu membawa koper.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved