Kisah Ayu Pelajar Kelas 2 SMK yang Rela Jadi Kuli Nyapu Demi Sang Ayah
Nasib orang memang tidak ada yang bisa menebak. Meski terlahir dari keluarga pas-pasan, bagi sebagian o
TRIBUNJABAR.ID - Nasib orang memang tidak ada yang bisa menebak. Meski terlahir dari keluarga pas-pasan, bagi sebagian orang hal tersebut bukan menjadi halangan untuk tetap meraih kesuksesan.
Belum lama ini anggota DPR RI Dedi Mulyadi dibuat menangis oleh seorang pelajar SMK yang bekerja membantu orang tuanya sebagai petugas kebersihan di rumah dinas Dandim Purwakarta.
Awalnya Dedi Mulyadi dan Dandim Purwakarta Letkol Arm Krisrantau Hermawan melakukan kegiatan olahraga bersepeda bersama. Sesampainya di rumah dinas Dandim, Dedi melihat seorang perempuan sedang menyapu halaman.
Rupanya perempuan tersebut bernama Ayu Aryanti . Ia merupakan anak seorang petugas kebersihan yang sudah sejak tahun 1995 bertugas di tempat tersebut.
“Setiap hari nyapu di sini? Sama siapa?,” tanya Kang Dedi Mulyadi.
“Iya, sama bapak. Saya mah cuma bantuin bapak, soalnya bapak sakit urat kejepit,” ucap Ayu.
Baca juga: Dedi Mulyadi Sarankan Sapi yang Terkena PMK Dibeli oleh Kementan lalu Dimusnahkan
Menurut Ayu ia sudah mulai membantu sang bapak menunaikan kewajibannya menyapu dan membersihkan lingkungan rumah dinas sejak kelas 8 SMP. Kini ia pun telah duduk di bangku kelas 2 SMKN 2 Purwakarta.
Ayu mengatakan, sejak saat itu ia sering membantu meringankan beban pekerjaan ayahnya. Bahkan tak jarang adiknya yang masih kelas 3 SD juga turut membantu.
“Bersih-bersihnya setiap libur sekolah. Bangun jam 4 pagi, terus ke sini bersih-bersih dari jam 5.00 WIB sampai jam 07.30 WIB,” kata Ayu.
Usai bekerja membantu sang ayah, Ayu langsung pulang ke rumah untuk beres-beres rumah, mencuci dan menyetrika. Selanjutnya ia membantu sang ibu berjualan aneka gorengan, mi instans dan agar-agar.
Tak hanya terampil dalam bekerja, Ayu juga mampu hidup sederhana dengan menyisihkan sebagian besar uang bekal dari orang tuanya dan uang saku dari Dandim Purwakarta untuk kebutuhan masa depan.
“Uangnya dicelengin di kaleng bekas kue, dibukanya setahun sekali. Uangnya buat beli cincin emas sama baju lebaran,” katanya.
Setelah bekerja, Dedi lantas menuju rumah Ayu di daerah Tegaljunti. Di rumah tersebut Ayu tinggal bersama kedua orang tua dan adiknya. Sementara sang kakak sudah berkeluarga.
Meski hidup sederhana, rumah Ayu terlihat rapi dan bersih. Bagian dapur yang biasa digunakan untuk memasak dan berjualan pun terlihat bersih karena selalu dibersihkan.
Kang Dedi pun sempat melihat celengan yang diceritakan Ayu terbuat dari kaleng bekas makanan yang diberi lubang di atasnya, ditambah perekat agar tidak mudah dibuka.