Kecelakaan Maut di Karawang

Sopir Elf Maut Sudah Bisa Berkomunikasi, Ini Pengakuannya soal Kecelakaan Maut di Karawang

Deni Budiman, sopir maut asal Majalengka yang kecelakaan di jalur pantura Karawang yang menewaskan 7 orang, Minggu (15/5/2022) sudah bisa berkomunikas

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
tangkapan layar
Mobil Isuzu Elf yang menyeruduk 17 pemotor di jalur berlawanan di Jalur Pantura tepatnya di Desa Tamelang Kecamatan Purwasari, Minggu (15/5/2022) sore. 7 orang tewas dalam kecelakaan maut ini 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Deni Budiman, sopir maut asal Majalengka yang mengalami kecelakaan maut di Jalur Pantura Karawang yang menewaskan 7 orang, Minggu (15/5/2022) sudah bisa berkomunikasi.

Kepala Dusun Kaputren, Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Yahya Sunarya mengungkapkan, informasi yang diterima dari aparat desa yang menengok Deni yang dirawat di sebuah rumah sakit di Purwakarta, sopir maut tersebut mengantuk.

Irfan Revolin (31), warga Kalijurang, Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menceritakan detik-detik terjadinya kecelakaan maut. (KOMPAS.COM/FARIDA)
Irfan Revolin (31), warga Kalijurang, Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menceritakan detik-detik terjadinya kecelakaan maut. (KOMPAS.COM/FARIDA) ()

Deni yang berprofesi sebagai sopir di sebuah perusahaan itu hendak menjemput staf karyawan perusahaan yang menjadi tempat kerjanya.

"Informasi yang saya terima itu ngantuk," ujar Yahya kepada Tribun saat ditemui di rumahnya, Senin (16/5/2022).

Deni mengalami luka berat di bagian tubuhnya.

"Luka parah di bagian kepala.

Saat ini, mertuanya yang berasal dari sini (Majalengka) didampingi aparat desa sudah berangkat ke Purwakarta untuk nengok," ucapnya.

Baca juga: Saksi Mata Ungkap Kengerian saat Elf Alami Kecelakaan Maut, Terbang dan Tabrak Mobil Pick Up

Baca juga: Satu Bocah 6 Tahun Jadi Yatim Piatu, Ayah Ibunya Jadi Korban Meninggal Kecelakaan Maut di Karawang

Yahya menyebut, meski di kartu identitasnya (KTP) orang Desa Putridalem, Deni sudah lama tidak pulang ke rumahnya.

Deni juga tidak memiliki rumah di Majalengka, melainkan hanya rumah mertuanya.

 "Benar orang sini, sesuai KTP mah, tapi sudah lama gak pulang. Di sini juga tidak punya rumah, ini rumah orang tua istrinya," jelas dia.

Selama ini Deni tinggal di Sumedang, sebab, istrinya yang kini juga berprofesi sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan itu menjadi alasan.

"Selama ini Deni tinggal di Sumedang, karena istrinya juga jadi TKW.

Di sini (Majalengka) hanya anaknya aja yang tinggal sama mertuanya. Jadi jarang banget, bisa dibilang gak menentu datang ke Majalengka."

"Istrinya sudah 4 tahun yang lalu jadi TKW. Sementara Deni kerja jadi sopir di sebuah perusahaan di Karawang," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved