Anak Perempuan Usia 13 Tahun di Pangandaran Mencongkel Jendela Rumah Tetangga dan Diteriaki Maling
Diduga karena faktor ekonomi keluarga, seorang anak perempuan di Pangandaran nekat mencongkel jendela rumah tetangganya dan diteriaki maling.
Penulis: Padna | Editor: Hermawan Aksan

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Diduga karena faktor ekonomi keluarga, seorang anak perempuan di Pangandaran nekat mencongkel jendela rumah tetangganya dan diteriaki maling.
Bocah perempuan ini berinisial T (13), warga di RT 21/5 Dusun/Desa Sukanegara, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat.
T tepergok berada di ruangan kamar setelah mencongkel jendela rumah Yamin, tetangganya sendiri, pada Kamis (5/5/2022) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Satu saksi warga setempat yang memergoki T, Rifal (16), menyampaikan, awalnya malam itu ia pulang bermain dan hendak masuk ke rumah orang tuanya (Yamin).
"Tapi setelah masuk, tahu-tahu jendela sudah dijebol dan anak itu ketahuan berada di kamar sedang mengacak-acak kamar saya," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di rumahnya, Sabtu (7/5/2022) dini hari.
T sempat kabur, tapi bisa dikejar dan terkepung warga di perempatan jalan Desa Sukanegara.
Memang, dia belum mencuri barang karena mungkin sudah tepergok, tapi sebelumnya di rumah Ali Akbar sudah berhasil mencuri uang.
"Jadi, satu malam itu dia dua kali mencongkel rumah, yang pertama berhasil, tapi yang kedua gagal karena kelihatan," katanya.
T sempat diamankan di pos ronda, tapi Jumat (6/5/2022) jam 9 pagi T kabur lagi ke rumahnya.
Kemudian, ia menghubungi Babimkhatibmas untuk membina T.
"Kita takut dia mencuri lagi, harusnya diamankan polisi tapi ini mah masih ada di sini," ucap Rifal.
Ketua RT setempat, Dastim, mengatakan, memang warga sudah resah dengan adanya T karena berani mencongkel jendela atau pintu rumah tetangganya untuk mengambil barang milik orang lain.
"Dia (T) tidak sekolah dan mungkin korban broken home karena ibunya sudah pisah dengan suaminya dan memang kondisi ekonominya juga kurang mampu."
"Untuk makannya saja kadang ibunya suka minta ke tetangga. Dan sekarang, ibunya sedang sakit dan sedang dirawat di klinik Eko," ujarnya.
T awalnya dari kampung dusun sebelah dan memang sempat melakukan hal yang sama mencuri dan diusir oleh warga di sana.
"Tapi dis ini, dia masih melakukan seperti itu lagi. Ibunya sendiri juga sudah pasrah. Kalau kita, warga ingin dia diamankan polisi atau dibina lah supaya tidak melakukan pencurian lagi," kata Dastim. (*)