Kajian

Hukum Menikah di Bulan Syawal, Aisyah Dinikahi dan Dicampuri Nabi SAW di Bulan Syawal? Ini Dalilnya

Selain dianjurkan puasa Syawal, ternyata ada juga anjuran menikah di bulan Syawal. Nabi Muhammad SAW menikahi Aisyah di bulan Syawal, berikut dalilnya

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi menikah 

TRIBUNJABAR.ID - Bagaimana hukum menikah di bulan Syawal ?

Setelah bulan suci Ramadan, umat muslim selanjutnya menyambut bulan Syawal.

Bulan Syawal tak kalah istimewa dari bulan lainnya karena terdapat beberapa keutamaan.

Selain dianjurkan puasa Syawal, ternyata ada juga anjuran menikah di bulan Syawal.

Lalu, bagaimana hukum menikah di bulan Syawal ?

Sebelumnya tersebar di masyarakat Arab bulan Syawal termasuk bulan sial untuk melakukan pernikahan.

Baca juga: Ramadan Usai Lanjut Puasa Syawal Keutamaannya Pahala Setahun, Berikut Jadwal Puasa dan Niat Puasanya

Sehingga mereka menggap menikah di bulan Syawal makruh karena mendatangkan kesialam.

Padahal tidak ada dasar dari kepercayaan tersebut di mana muslim mempercayai hari atau bulan sial.

Terlebih sebagaimana Islam mengajarkan larangan akan thiyarah (merasa sial).

Keyakinan tersebut bertentangan dengan ajaran Islam, karena untung dan rugi sudah takdir Allah dengan hikmah.


Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam menjelaskan bahwa anggapan sial pada sesuatu itu termasuk kesyirikan.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam bersabda,

الطِّيَرَةُ شِرْكٌ، وَمَا مِنَّا إِلَّا، وَلَكِنَّ اللهَ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ

“Thiyarah (anggapan sial terhadap sesuatu) adalah kesyirikan. Dan tidak ada seorang pun di antara kita melainkan (pernah melakukannya), hanya saja Allah akan menghilangkannya dengan sikap tawakkal” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 429).

Tak lepas dari anggapan itu, faktanya justru sebaliknya, Nabi Muhammad SAW menepis kepercayaan masyarakat Arab tersebut.

Pasalnya, Nabi Muhammad SAW sendiri menikahi Aisyah di bulan Syawal.

Bahkan Nabi Muhammad SAW juga mencampuri Aisyah di bulan Syawal.

Demikian berdasarkan hadis tersebut, dalam arti lain hukum menikah di bulan Syawal sebenarnya sunah.

Adapun Rasulullah menikah di bulan Syawal itu sebagaimana dijelaskan dalil hadis yang diceritakan langsung oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha,

‘Aisyah radiallahu ‘anha istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan,

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللهِ فِي شَوَّالٍ، وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ، فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللهِ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي؟، قَالَ: ((وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَحِبُّ أَنْ تُدْخِلَ نِسَاءَهَا فِي شَوَّالٍ))

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan syawal pula. Maka isteri-isteri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?” (Perawi) berkata, “Aisyah Radiyallahu ‘anhaa dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal” (HR. Muslim).

Dilansir dari muslimah.or.id, Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi ‘Aisyah untuk membantah keyakinan yang salah sebagian masyarakat yaitu tidak suka menikah di antara dua Id (bulan Syawal termasuk di antara Idul Fitri dan Idul Adha), mereka khawatir akan terjadi perceraian. Keyakinan ini tidaklah benar.” (Al-Bidayah wan Nihayah, 3/253).

Selain itu juga dijelaskan Imam An-Nawawi rahimahullah, dalam hadis tersebut tak hanya anjuran untuk menikahkan, menikah, tapi juga membangun rumah tangga pada bulan Syawal.

Baca juga: Bacaan Doa agar Cepat Mendapatkan Jodoh yang Dicintai, Berikut Baca Doa agar Mendapat Jodoh Terbaik

Para ulama kami (ulama syafi’iyyah) menegaskan anjuran tersebut dan berdalil dengan hadis tersebut.

Kemudian Aisyah Radiyallahu ‘anhaa ketika menceritakan hal ini bermaksud membantah apa yang diyakini masyarakat jahiliyyah dahulu dan anggapan takhayul sebagian orang awam pada masa kini yang menyatakan kemakruhan menikah, menikahkan, dan membangun rumah tangga di bulan Syawal.

5 Bulan yang Baik untuk Menikah

Selain di bulan Syawal, bulan yang baik untuk menikah juga dianjurkan di beberapa bulan berikut ini.

1. Bulan Muharram

Bulan Muharram merupakan satu di antara empat bulan dimuliakan Allah SWT.

Keutamaan bulan Muharram sebagaimana karena ia merupakan pembuka bulan sekaligus tahun baru.

Karena hal tersebut bisa dijadikan bagi Anda yang sudah memiliki pasangan memulai kehidupan baru yakni menikah.

Terlebih, pada bulan Muharram inilah juga Rasulullah SAW menikah Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan dan juga seorang perempuan dari Bani Israel, yaitu Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab.

2. Bulan Safar

Berikutnya bulan Safar juga termasuk bulan baik untuk menikah.

Rasulullah SAW menikahkan putrinya, Sayyidah Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib pada bulan Safar.

Hal ini sebagaimana pernah disebutkan dalam riwayat, "Sesungguhnya Rasulullah menikahkan putrinya, Fathimah dengan Ali di bulan Shafar pada 12 bulan awal sejak hijrah menuju Madinah. (HR. al-Zuhri).

Dari hadis tersebut, para ahli fiqih merumuskan bahwa  menikah di bulan Safar hukumnya sunah.

Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani juga mengatakan:

"Dan sunnah menikah di bulan Syawal dan Safar, karena Rasulullah menikahi Aisyah di bulan Syawal dan beliau menikahkan putrinya, Fathimah dengan Ali di bulan Shafar pada 12 bulan awal sejak hijrah." (Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani, Nihayah al-Zain, hal. 300).

3. Bulan Rabiu Awal

Bulan yang baik untuk menikah juga menurut Islam yakni bulan Rabiul Awal yakni bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Selain keistimewaan bulan kelahiran Nabi, melainkan juga di bulan ini Rasulullah SAW menikah dengan Khadijah Binti Khuwailid.

Diterangkan dalam sejarah tercatat, saat itu Nabi Muhammad berusia 25 tahun menikahi Khadijah yang berusia 40 tahun pada 10 Rabiul Awal.

4. Bulan Syawal

Seperti yang dijelaskan bulan Syawal merupakan bulan yang dianjurkannya menikah.

Pasalnya pada bulan Syawal inilah Rasulullah SAW menikahi Aisyah, sebagaimana pula diceritakan oleh Aisyah dalam sebuah riwayat.

5. Bulan Dzulqodah

Bulan yang baik dianjurkan menikah juga terjadi di bulan Dzulqodah.

Bulan Dzulqodah merupakan termasuk satu dari empat bulan mulia.

Diterangkan di bulan Dzulqodah Nabi Muhammad SAW menikahi perempuan dari Bani Asad bin Khuzaimah, yaitu Zainab binti Jahsyi bin Royab dan Maimunah binti Al-Haris, seorang janda berusia lanjut.

Bulan Dzulqodah juga memiliki keistimewaan disebut bulan ketenangan karena persiapan ibadah haji.

Bulan ini terletak di antara dua hari raya, yaitu Idul Fitri di bulan Syawal dan Idul Adha di bulan Dzulhijjah.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved