Mudik Lebaran 2022

Geliat Pusat Oleh-oleh Khas Indramayu Lebaran 2022 Setelah Mati Suri, Kini Omzet Rp 1 Juta per Hari

Geliat pusat oleh-oleh di Kabupaten Indramayu kembali hidup pada momen mudik Lebaran 2022 ini setelah sempat mati suri lantaran dua tahun terakhir.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNCIREBON.COM/HANDHIKA RAHMAN
Pedagang saat membereskan lapak jualannya di pusat oleh-oleh khas Indramayu di Jalur Pantura wilayah Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Jumat (29/4/2022). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman


TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Geliat pusat oleh-oleh di Kabupaten Indramayu kembali hidup pada momen mudik Lebaran Tahun 2022.


Hal tersebut seiring kebijakan pemerintah yang memperbolehkan masyarakat mudik lebaran pada Hari Raya Idul Fitri 1443 hijriah.


Sebelumnya, para pelaku usaha oleh-oleh khas Indaramayu tersebut sempat mati suri lantaran dua tahun terakhir karena dilarangnya mudik lebaran imbas pandemi Covid-19.


Seperti yang terlihat di Pusat Oleh-oleh khas Indramayu, di Jalur Pantura Indramayu wilayah Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang.


Dari sejumlah toko oleh-oleh yang berjejer, mulai tampak diramaikan oleh pembeli.


Ada banyak oleh-oleh yang bisa dijadikan buah tangan oleh para pemudik di sana, mulai dari buah mangga, dodol mangga, aneka keripik, aneka sirup, aneka kerupuk khas, dan masih banyak lagi.


"Alhamdulillah karena sekarang kan sudah boleh mudik lagi," ujar salah seorang pedagang, Arum (55) kepada Tribuncirebon.com, Jumat (29/4/2022).


Arum mengaku, pada H-3 mudik Lebaran tahun ini, barang dagangannya sudah cukup laris, ia bisa mendapat omzet hingga rata-rata Rp 1 juta per hari.


Arum memprediksi, omzet jualannya bakal semakin meningkat pada momen arus mudik lebaran nanti.


"Sekitar H+3 dan H+4 itu ramai sekali, karena kan lokasi toko saya ini adanya di Jalur arus balik, jadi ramainya nanti pas arus balik," ucap dia.


Dalam hal ini, Arum sangat berharap, pemerintah tidak lagi melarang mudik lebaran.


Pasalnya, dalam dua tahun terakhir, para pedagang mengaku sangat merasakan dampak akibat kebijakan tersebut.


Kata Arum, sebelum adanya pandemi, ia diketahui bisa meraup omzet hingga puluhan juta dalam satu hari.


Akan tetapi, pada momen Lebaran kemarin, ia hanya mampu mendapat omzet Rp 80 ribu saja dalam sehari.


"Tapi waktu pandemi kemarin sepi sekali, gak ada pemudik yang datang belanja, mereka yang mudik juga kan mesti kucing-kucingan sama petugas," ujar dia. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved