Gerakan NII Sudah Menyusup ke Masyarakat, Rencanakan Kerusuhan seperti Kerusuhan 1998 kata Moeldoko

Menurut Moeldoko, NII memberikan pengaruhnya ke masyarakat dengan menjadikan para ASN hingga mahasiswa untuk jadi sasarannya.

Editor: Ravianto
Tangkapan Layar Youtube
Video tiga pria di Pasirwangi, Garut, ajak negara-negara di Dunia bergabung dengan Negara Islam Indonesia (NII). Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan tanggapannya terkait adanya gerakan kelompok Negara Islam Indonesia (NII). 

Oleh karena itu Moeldoko meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaannya.

Agar nantinya masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan pergerakan dan strategi yang dilakukan NII.

"Jangan ada lagi kita tidak tahu bahwa sebelah kita ternyata teroris, sungguh mengerikan," pungkas Moeldoko.

Organisasi Terlarang NII Rencanakan Kerusuhan Seperti yang Terjadi Tahun 1998

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri mengungkap bahwa kelompok organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII) ternyata merencanakan adanya kerusuhan seperti yang terjadi tahun 1998 agar terulang lagi.

Fakta itu terungkap berdasarkan dokumen yang disita saat penangkapan 16 tersangka teroris NII di Sumatera Barat.

Dokumen tersebut merupakan notulensi atau catatan pertemuan para anggota NII.

Kabag Operasi Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar mengatakan bahwa kerusuhan tersebut nantinya dimanfaatkan kelompok NII untuk dapat melengserkan pemerintah.

Nantinya, NII berkeinginan membentuk Indonesia dengan paham Daulah Islam.

"Salah satunya yang mereka sampaikan adalah mereka akan buat kekacauan atau chaos. Mereka kalau yang disampaikan ya jika terjadi seperti 98 ya," kata Aswin kepada wartawan, Sabtu (23/4/2022).

Namun demikian, kata Aswin, penyidik Densus 88 masih mendalami rencana NII tersebut.

Adapun fakta itu masih temuan awal penyidikan yang dilakukan satuan Antiteror berlambang kepala burung hantu tersebut.

"Ya masih mendalami apa yang mereka maksud itu kan ya. Ini merupakan keterangan awal dari penyidikan. Penyidikan baru berjalan di awal ini. Kalau dari hitungan waktu, proses penyidikan ini masih di awal-awal," jelas Aswin.

Lebih lanjut, Aswin mengharapkan masyarakat untuk bersabar mengenai proses penyidikan yang tengah dilakukan oleh Densus 88.

"Jadi saya kira sabar lah memberikan kesempatan kepada penyidik untuk mendalami fakta-fakta dan keterangan yang masih bentuk puzzle lah ya," ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved