Ramadan 1443 H
Sejarah Nuzulul Quran, Al Quran Turun Melalui 3 Tahapan dari Langit Sampai kepada Nabi Muhammad SAW
Pada tanggal 17 Ramadan 1443 H ini, umat muslim kembali akan memperingati peristiwa turunya Al Quran. Inilah sejarahnya
TRIBUNJABAR.ID - Pada tanggal 17 Ramadan 1443 H ini, umat muslim kembali akan memperingati peristiwa turunya Al Quran.
Peristiwa sejarah turunnya Al Quran tersebut dikenal sebagai Nuzulul Quran.
Nuzulul Quran merupakan peristiwa besar terjadi pada bulan Ramadan.
Yakni Al Quran pedoman dan petunjuk umat manusia diturunkan pertama kali kepada Rasulullah SAW.
Meski waktu turunnya Al Quran masih berbeda pendapat, namun banyak yang menyebut terjadi pada 17 Ramadan.
Baca juga: Waktu yang Tepat Peringati Nuzulul Quran Ramadhan 2022, Inilah Amalan yang Dikerjakan Umat Muslim
Ada pula yang berpendapat Al Quran turunkan di malam Lailatur Qadar.
Semua para ulama berpendapat didukung dengan dalil yang diyakini masing-masing.
Namun kebanyakan di antaranya sepakat Nuzulul Quran terjadi pada 17 bulan Ramadan.
Nuzulul Quran berdasarkan etimologi berasal dari kata 'Nazala'.
Nazala dalam bahasa Arab itu artinya diturunkan.
Dari pengertian tersebut Al Quran sebagai pedoman bacaan mengalami teks penurunan.
Dosen Ahli Ilmu Hukum Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr Syahrul Anwar, menjelaskan riwayat peristiwa Nuzulul Quran.
Ia menjelaskan dari riwayata tersebut peristiwa Nuzulul Quran terjadi melalui 3 tahapan.
1. Lauhu Mahfudz ke Baitul Izzah
Riwayat pertama, menyatakan Al Quran diturunkan secara langsung dari Lauhu Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia).
Dr Syahrul Anwar mengatakan peristiwa Nuzulul Quran menurut riwayat ini Al Quran diturunkan berangsur-angsur.
Proses Al Quran diturunkan dari Lauhu Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia) inilah tahapan pertama Al Quran diturunkan.
Al Quran di Lauhu Mahfudz adalah tersimpan dan tidak bisa diketahui kecuali oleh Allah SWT.
Sebagaimana diketahui eksistensi Lauhul Mahfudz itu merupakan sebagai tempat catatan dari segala hal yang ditentukan dan diputuskan Allah SWT dari semua kejadian.
2. Dari Baitul Izzah ke Bumi
Adapun di tahap kedua, Al Quran turun dari Baitul Izzah berikutnya diturunkan ke bumi.
Dr Syahrul Anwar mengatakan proses tahapan kedua ini Al Quran terjadi secara berangsur-angsur.
Pada proses penurunannya terjadi pada masa kenabian Nabi Muhammad SAW.
"Penurunan secara berangsur-angsur tersebut sesuai dengan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa nabi," ujarnya.
Pada masa nabi inilah penurunan Al Quran tak serta merta turun karena ada penyebabnya.
Setiap peristiwa itu disebut menjadi Asbabul Nuzul, yaitu sebab muasal diturunkannya Al Quran berkaitan dengan peristiwa tertentu.
3. Malaikat Jibril
Semua penurunan Al Quran melewati Malaikat Jibril.
Sebagaimana diketahui Malaikat Jibril merupakan Malaikat penyampai wahyu Allah SWT.
Dalam hal inilah Malaikat Jibril menyampaikan wahyu yakni firman Allah (Al Quran) kepada Rasulullah SAW.

Baca juga: Inilah Keutamaan Tadarus di Bulan Ramadan, Berikut Bacaan Doa Sebelum dan Sesudah Membaca Al Quran
Waktu Turunnya Al Quran
Turunnya Al Quran melalui Malaikat Jibril ini pun disampaikan secara berangsur-angsur.
Berupa beberapa ayat dari surat atau pun surat pendek secara utuh.
Dr Syahrul menjelaskan penyampaian Al Quran secara berangsur-angsur tersebut keseluruhan memakan waktu lebih kurang 23 tahun kenabian.
Dari 23 tahun kenabian itu 13 tahun saat Nabi Muhammad SAW tinggal di Makkah.
Kemudian 10 tahun berikutnya setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.
Dijelaskan Dr Syahrul, adapun permulaan turunya Al Quran adalah pada malam 17 Ramadan.
Saat itu Rasulullah SAW telah berusia 40 tahun.
Di usia 40 tahun tersebut, menurut Dr Syahrul Anwar terjadi peristiwa Nubuwwah.
Artinya di usia tersebut seseorang sudah memiliki kecakapan di dalam bersikap dan berdakwah.
Sebelum mendapatkan wahyu Nabi Muhammad SAW memang sudah sering melakukan perenungan (berkhalwat) di gua Hira.
Kebiasaan ini telah Nabi lakukan sebelum menikahi Khadijah.
Rasulullah kerap memikirkan hakikat kebenaran tentang kehidupan orang-orang jahiliyah pada masanya.
Hingga tibalah sewaktu itu Nabi sedang berkhalwat/bertahanus (meditasi) di dalam gua Hira di atas Jabal Nur.
Ayat yang pertama kali turun sebagaimana diketahui yaitu ayat 1-5 surat Al Alaq.
Peristiwa turunnya Al Quran di bulan Ramadan itu dikabarkan Rasulullah untuk petama kalinya kepada istrinya Khadijah.
Hingga akhirnya firman Allah SWT itu sampai ke telinga sahabat dan para tabiin hingga umat manusia sampai saat ini.
Lantas peristiwa yang diyakini terjadi pada bulan Ramadan inilah hingga saat ini diperingati pada malam-malam Ramadan, tepatnya di hari ke 17 Ramadan.
Masyarakat memperingati Nuzulul Quran dengan berbagai hal.
Mulai dari memperbanyak ibadah, menghadiri majelis-majelis, makan-makan hingga membuat perayaan adat berhubungan dengan Ramadan.