Waspadai Saat Mudik Lebaran, Ini Jalur Rawan Kecelakaan Lalu Lintas di Wilayah Kabupaten Cirebon

Satlantas Polresta Cirebon mencatat sejumlah jalur kendaraan di wilayah Kabupaten Cirebon tergolong rawan kecelakaan lalu lintas.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Sejumlah petugas saat menghadiri Rapat Koordinasi Penanganan Lakalantas Terpadu di Samsat Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Kamis (14/4/2022). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Satlantas Polresta Cirebon mencatat sejumlah jalur kendaraan di wilayah Kabupaten Cirebon tergolong rawan kecelakaan lalu lintas.

Wakasat Lantas Polresta Cirebon, AKP Purwadi, mengatakan, lokasi rawan kecelakaan itu tersebar baik di jalur arteri maupun jalur tol.

Menurut dia, jalur-jalur rawan tersebut bakal menjadi perhatian serius bagi jajarannya selama masa arus mudik Lebaran 2022.

"Untuk jalur tol yang rawan lakalantas di daerah Tol Cipali," kata Purwadi saat ditemui seusai Rapat Koordinasi Penanganan Lakalantas Terpadu di Samsat Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Kamis (14/4/2022).

Ia mengatakan, jalur arteri yang juga rawan kecelakaan tersebar di wilayah Kecamatan Susukan, Kecamatan Gebang, hingga Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon.

Bahkan, selama 2021 di wilayah hukum Polresta Cirebon terjadi 421 kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan roda dua hingga roda empat atau lebih.

Dari jumlah tersebut, jumlah korban meninggal dunia mencapai 229 orang, korban luka ringan 326, dan tidak ada korban yang mengalami luka berat.

"Kami juga menyiapkan langkah antisipasi mencegah kecelakaan lalu lintas, termasuk penanganannya yang melibatkan stake holder terkait," ujar Purwadi.

Kanit Laka Satlantas Polresta Cirebon, Iptu Mei Hadi Kusuma, menyampaikan, jalur alternatif di Kabupaten Cirebon tidak termasuk kategori rawan kecelakaan.

Pasalnya, jalur tersebut biasanya hanya dilintasi warga lokal dan bahkan para pemudik juga biasanya enggan melintas jalur alternatif karena tidak tahu jalan.

"Saat ada pengalihan arus dari jalur arteri ke jalur alternatif juga sebagian pemudik hanya memutar sehingga jalur alternatif tetap digunakan warga lokal untuk menghindari jalur arteri," kata Mei Hadi Kusuma. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved