Demo 11 April
Unjuk Rasa di Gedung DPRD Sukabumi, Mahasiswa Serukan Bukan BLT Migor yang Diinginkan Masyarakat
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi (Ummi) menyindir pemerintah terkait bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng.
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Sukabumi, Dian Herdiansyah.
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi (Ummi) menyindir pemerintah terkait bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng.
Seorang orator aksi unjuk rasa di DPRD Kota Sukabumi, Ramdan Budiman, mengatakan, kebijkan adanya bantuan BLT dari pemerintah pusat merupakan tanda pemerintah menyetujui adanya kenaikan.
"Jika dilihat hari ini pemerintah memberikan BLT minyak bukti pemerintah tidak bisa menekan harga minyak dari melambung tinggi," ucapnya.
Padahal, kata Ramdan, yang diinginkan masyarkat bukan adamya bantuan sosial minyak goreng melainkan ingin harga minyak normal seperti awal.
"Masyarakat itu, mau harga normal seperti biasa, bukan bantuan stimulan yang sifatnya sementara," ucap dia.
Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa UMMI, Wildan Khadarisman, mengatakan, semua mahasiswa yang berada di tujuh fakultas yang ada di Kampus UMMI turun ke jalan menyuarakan kepentingan masyarakat.
"Kami menolak naiknya harga minyak goreng, BBM, dan kenaiakan pajak (PPN). Dan terakhir realisasikam reforma agraria," kata Wildan. (*)